Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendag Bidik China Jadi Pembeli Utama di Trade Expo 2023

China menjadi target utama untuk menjual produk-produk Indonesia dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38.
Bendera China berkibar di konsulat China setelah Amerika Serikat memerintahkan China untuk menutup pintunya pada 22 Juli 2020 di Houston, Texas. Menurut Departemen Luar Negeri, Pemerintah AS memerintahkan penutupan konsulat China untuk melindungi kekayaan intelektual dan informasi pribadi orang AS. Bloomberg/ Getty Images
Bendera China berkibar di konsulat China setelah Amerika Serikat memerintahkan China untuk menutup pintunya pada 22 Juli 2020 di Houston, Texas. Menurut Departemen Luar Negeri, Pemerintah AS memerintahkan penutupan konsulat China untuk melindungi kekayaan intelektual dan informasi pribadi orang AS. Bloomberg/ Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) masih mengharapkan China sebagai negara dengan nilai transaksi terbesar di Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38, meski perekonomian Negeri Tirai Bambu itu tengah lesu.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

“Tahun ini kita masih mengharapkan China masih menduduki posisi penting dalam Trade Expo Indonesia,” kata Didi.

Dia menjelaskan, China sangat luar biasa dalam hal menyerap produk-produk Indonesia sehingga negara ini menjadi target utama dalam TEI ke-38.

Selain China, Didi juga menargetkan Timur Tengah, utamanya Uni Emirat Arab lantaran kawasan ini dinilai sangat menjanjikan, terutama usai diselesaikannya Indonesia-Uni Emirat Arab Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IUAE–CEPA. 

Tak hanya itu, Uni Emirat Arab merupakan hub ke negara-negara Timur Tengah lainnya sehingga dapat memudahkan Indonesia untuk melakukan perjanjian dagang dengan negara-negara tersebut. 

Menurut catatan Bisnis, dalam TEI ke-37, China menjadi negara terbesar dengan jumlah transaksi mencapai US$10,7 miliar, diikuti India US$1,5 miliar, Jepang US$843,9 juta, Mesir US$492 juta, dan Filipina US$343,2 juta. 

Produk dengan nilai transaksi terbesar di antaranya adalah crude palm oil (CPO) dengan nilai sebesar US$9,19 miliar, batu bara US$2,6 miliar, produk pertanian US$777,8 juta, produk perikanan US$441 juta, serta kertas dan produk kertas US$385 juta. 

TEI ke-38 akan digelar secara hybrid mulai 18-22 Oktober 2023 secara offline di Ice BSD City, Tangerang, Banten dan 18 Oktober-18 Desember 2023 secara online.

Pemerintah menargetkan nilai transaksi sebesar US$11 miliar untuk TEI ke-38 atau meningkat 10 persen dari target tahun sebelumnya di US$10 miliar.

“Target secara transaksi kita menetapkan US$11 miliar untuk tahun ini, ada peningkatan 10 persen berarti dari tahun lalu yang kita tetapkan US$10 miliar,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper