Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom DBS Ramal Sektor Telekomunikasi Ketiban 'Durian Runtuh' Pemilu 2024

Sektor telekomunikasi diprediksi menjadi salah satu sektor yang berpotensi tumbuh pada tahun depan seiring dengan penyelenggaraan pemilu 2024.
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam

JAKARTA -- Sektor telekomunikasi diprediksi menjadi salah satu sektor yang berpotensi tumbuh pada tahun depan seiring dengan penyelenggaraan pemilu 2024. 

Head of Research DBS Group Research Maynard Arif mengatakan bahwa dampak dari pemilu 2024 tidak hanya membuat perekonomian Indonesia tumbuh positif, tetapi sektor telekomunikasi juga akan ikut meroket.

"Sektor telko ini akan mendapatkan keuntungan yang besar dari pemilu 2024 nanti," tuturnya di Jakarta, Senin (2/10).

Dia menjelaskan dari semua layanan operator di sektor telekomunikasi, layanan data dinilai bakal banyak digunakan oleh masyarakat selama proses Pemilu 2024 jika dibandingkan dengan layanan telekomunikasi maupun pesan singkat.

Pasalnya, masyarakat bakal lebih banyak memakai data internet jika dibandingkan dengan layanan lain di Indonesia.

"Penggunaan data pada Pemilu 2024 nanti bakal terus meningkat," katanya.

Dia optimistis sektor telekomunikasi akan terus tumbuh positif hingga sisa akhir tahun ini serta pemilu 2024 tahun depan.

"Kami prediksi sektor telko ini akan tumbuh positif pada tahun ini dan tahun depan," ujarnya.

Sebelumnya, Head of Research NH Korindo, Liza Camelia Suryanata membeberkan bahwa tidak hanya sektor telekomunikasi yang mendapatkan cuan pada pemilu 2024 nanti, tetapi juga sektor konsumer.

Pasalnya, kata Liza, banyak agenda perpolitikan yang melibatkan kedua sektor tersebut, karena uang yang beredar di masyarakat diprediksi lebih banyak dibandingkan sebelumnya.

"Terlebih capres dan cawapresnya orang baru semua. Mereka biasanya menarik simpati lewat bansos," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper