Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) memperkirakan adanya lonjakan jumlah penumpang hingga 25 persen pada periode akhir tahun natal dan tahun baru 2023/2024 ini.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan secara historis, umumnya ketika memasuki periode Natal, jumlah penumpang mengalami penaikan karena banyak karyawan yang mengambil cuti panjang. Selain itu pemesanan tiket oleh penumpang biasanya dilakukan mendekati keberangkatan.
“Memang puncaknya banyak saat Natal,” tambah dia. Kalau Natal itu, biasanya dibandingkan dengan bulan-bulan biasa naik 25 persen,” ujarnya, Kamis (28/9/2023).
Untuk mempersiapkan periode Nataru, emiten berkode saham GIAA tersebut telah mempersiapkan beberapa tambahan penerbangan. Namun, hal tersebut juga masih menunggu pemesanan yang dilakukan oleh masyarakat yang lazimnya memesan pada waktu-waktu yang mepet.
“Sudah, kami mempersiapkan penerbangan. Masih menunggu banyak orang memesan. Tapi kan orang-orang ini pesannya menjelang hari libur. Bukan jauh-jauh hari,” imbuhnya.
Sejumlah persiapan jelang periode puncak akhir tahun yang dilakukan oleh perseroan meliputi tambahan jadwal dan frekuensi penerbangan.
Baca Juga
Secara keseluruhan, hingga akhir tahun ini, Irfan membidik jumlah penumpang mengalami kenaikan 60 persen. Proyeksi tersebut meliputi potensi kenaikan penumpang secara historis saat peringatan hari besar, seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Yang jelas targetnya 60 persen dibandingkan tahun lalu peningkatannya [termasuk Nataru],” kata Irfan
Apabila melihat data dari tahun lalu, GIAA mempersiapkan sedikitnya 1,3 juta kursi penerbangan pada periode peak season Natal dan Tahun Baru 2022 - 2023. Optimalisasi kapasitas penerbangan tersebut terdiri dari 503.407 kursi penerbangan untuk rute domestik dan 116.267 kursi penerbangan untuk rute International yang dilayani oleh Garuda Indonesia.
Sementara anak usahanya, Citilink mempersiapkan sedikitnya 684.682 kursi penerbangan untuk rute domestik dan 34.560 kursi penerbangan untuk rute internasional. Ketersediaan kursi penerbangan pada periode peak season Nataru tersebut turut ditunjang oleh langkah penambahan frekuensi serta pengoperasian pesawat berbadan besar yang dilaksanakan Garuda Indonesia Group (Garuda Indonesia dan Citilink) pada sejumlah rute penerbangan yang memiliki potensi pertumbuhan penumpang yang tinggi.