Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garap 41 Proyek, Wijaya Karya (WIKA) Ajukan Suntikan PMN Rp6 Triliun

Wijaya Karya melaporkan rencana penggunaan injeksi PMN senilai Rp6 triliun akan digunakan untuk memperkuat struktur modal kerja perseroan.
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. melaporkan rencana penggunaan injeksi penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp6 triliun akan digunakan untuk memperkuat struktur modal kerja perseroan.

Direktur Utama Wijaya Karya, Agung Budi Waskito menjelaskan bahwa nantinya PMN tersebut akan digunakan untuk mendukung kelanjutan pembangunan 41 proyek yang saat ini dikerjakan perseroan.

Dengan rincian, 41 proyek tersebut 37 di antaranya merupakan proyek strategis nasional (PSN). Sedangkan 4 lainnya merupakan proyek pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"PMN 2024 sebesar Rp6 triliun akan digunakan untuk penguatan permodalan dalam menunjang kebutuhan modal kerja proyek baik proyek di IKN maupun PSN yang sedang dikerjakan. Di mana dari total proyek itu kurang lebih nilai pekerjaannya Rp33,3 triliun," jelas Agung dalam agenda rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (19/9/2023).

Dia menjelaskan, tanpa suntikan PMN Rp6 tirliun, maka proses penyehatan emiten berkode saham WIKA itu, diperkirakan baru akan rampung pada 2043 mendatang.

Adapun, dengan terealisasinya suntikan PMN Rp6 triliun, maka WIKA diproyeksi mampu melakukan percepatan penyehatan yang akan tercapai pada 15 tahun ke depan dengan target rasio utang terhadap ekuitas modal (debt equity ratio/DER) sebesar 0,8 kali.

Sejalan dengan hal itu, WIKA juga menargetkan bahwa tingkat utang berbunga di berbagai Ebitda dibidik parkir di bawah 5 atau 4,49 kali yang akan tercapai di 2039.

"Kemudian, dengan adanya standstill pada awal 2023, sehingga memang WIKA sudah tidak bisa mendapat lagi fasilitas kredit dari pihak bank. Sehingga, modal kerja ini sangat kita perlukan untuk melanjutkan proyek yang ada," tuturnya.

Lebih lanjut Agung menerangkan, adapun hingga saat ini portofolio terbesar yang dimiliki WIKA ada pada sektor infrastruktur dan gedung dengan total mencapai 73,3 persen.

Masih dalam rangka percepatan penyehatan, WIKA juga saat ini tengah melakukan sejumlah transformasi baik pada sisi finansial, portofolio bisnis hingga eksekusi proyek. 

Di mana, Agung menjelaskan bahwa saat ini WIKA akan fokus dalam menggarap core bisnisnya sejalan dengan menerapkan System Application and Product in data processing (SAP) dalam menjaga kualitas laporan perseroan.

"Kemudian digitalisasi yang lain juga sudah kita lakukan sehingga dengan kombinasi dan penyehatan keuangan maupun transformasi yang kita lakukan dengan penguatan akhlak ini, kami yakini akan lebih baik sekarang atau ke depan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alifian Asmaaysi
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper