Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Rancang Golden Visa Khusus Investor Asing di KEK

Rencana penerbitan Golden Visa bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada investor WNA dalam merealisasikan investasinya di kawasan ekonomi khusus (KEK).
Ilustrasi Golden Visa. Dok Freepik
Ilustrasi Golden Visa. Dok Freepik

Hanya Pelengkap

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus menjelaskan bahwa stimulus terkait visa atau keimigrasian memang berpengaruh dalam mendongkrak gairah investor asing untuk segera mengucurkan foreign direct investment (FDI) di Tanah Air. Namun, pemerintah perlu menyadari bahwa hal itu hanya berpengaruh kecil terhadap minat mereka berinvestasi pada awalnya.

"Tetap saja, Golden Visa hanya stimulus pelengkap untuk mempermudah investor asing datang. Terpenting, faktor-faktor awal yang membuat mereka minat berinvestasi di sini harus tetap jadi fokus perbaikan pemerintah," ujarnya kepada Bisnis.

Sebagai contoh, terkait investasi membangun usaha dalam KEK yang notabene banjir stimulus dari pemerintah sekali pun, Heri menekankan bahwa minat investor tetap saja berlandaskan pada faktor kemudahan dan kenyamanan berusaha, ditambah bagaimana kesiapan ekosistem dalam kawasan tersebut.

Berdasarkan kajian Indef, aspek paling krusial yang berpengaruh terhadap minat investor asing, utamanya kepastian hukum dan regulasi, infrastruktur transportasi dan logistik yang mencukupi, serta kondusivitas dan kepastian terhadap akses pasar.

"Kami sempat meminta pendapat para pelaku usaha di kawasan KEK, semuanya mengaku bukan tertarik hanya karena ada stimulus, melainkan bagaimana kesiapan ekosistem yang terbentuk di sana dalam rangka mendukung spesialisasi kawasan. Terutama, apakah sudah ada industri pionir yang menghasilkan bahan baku buat produk mereka," jelasnya.

Heri mencontohkan, adanya investasi asing dari jenama es krim dan produk perawatan tubuh kenamaan untuk membuka pabrik di KEK Sei Mangkei bukan hanya karena kawasan punya spesialiasi dalam pengolahan minyak sawit, tetapi juga berkat keberadaan pabrik oleokimia dari salah satu perusahaan multinasional.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper