Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Sepakat Tak Langsung Setop Impor Sapi Asal Australia Jika LSD Kembali Ditemukan

Sebelumnya, ditemukan virus LSD pada sejumlah sapi dari Australia, memaksa Indonesia menangguhkan impor untuk sementara waktu.
Ilustrasi impor sapi Austalia/ Istimewa
Ilustrasi impor sapi Austalia/ Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia sepakat untuk tidak langsung menghentikan impor sapi dari Australia, jika kembali ditemukan virus Lumpy Skin Disease (LSD).

Sebelumnya, ditemukan virus LSD pada sejumlah sapi dari Australia, memaksa Indonesia menangguhkan impor untuk sementara waktu.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian Bambang menyampaikan, kesepakatan itu diambil mengingat dampaknya yang luar biasa, baik terhadap peternak dalam negeri maupun peternak Australia.

“Kita sepakati, kita tidak langsung tutup karena dampaknya luar biasa terhadap peternakan pengimpor sapi Indonesia, apalagi peternak yang ada di Australia,” kata Bambang dalam konferensi pers ‘Update Info Sapi Impor Asal Australia Terkait Isu LSD’ Jumat malam (8/9/2023).

Dalam pertemuan Barantan bersama dengan pemerintah Australia pada Kamis (7/9/2023) disepakati bahwa Indonesia akan memberikan informasi ke Australia, jika ada hewan yang dikirim dari Australia positif LSD, serta ditemukan ketidakpatuhan lainnya terhadap protokol hewan hidup. 

Dari temuan tersebut, nantinya kedua negara akan melakukan joint inspection atau pemeriksaan bersama untuk mengetahui darimana sumber virus tersebut.

Per hari ini, Jumat (8/9/2023, Indonesia resmi mengizinkan Australia untuk kembali mengirimkan sapi-sapinya. Izin tersebut, diperoleh setelah Australia menyatakan kesanggupannya untuk memenuhi sejumlah permintaan yang disampaikan Indonesia. 

Adapun realisasi pengiriman tergantung pada kesiapan Australia, mengingat sempat ada pengiriman yang tertunda imbas adanya temuan LSD. 

“Tentunya semua kita serahkan ke Australia, kapan mulai dikirim lagi,” ujarnya.

Meski sudah memberikan lampu hijau, Indonesia tetap meminta Australia untuk menjalankan prinsip kehati-hatian dengan selalu melakukan deteksi dini, lebih detail, dan lebih cermat lagi dalam melaksanakan protokol hewan hidup agar kasus serupa tak kembali terulang.

Sebagai informasi, Indonesia sempat menyetop impor sapi dari Australia. Dari 60 peternakan sapi Australia, 7 diantaranya ditemukan terinfeksi virus LSD sehingga Indonesia menghentikan impor sapi dari 7 tempat tersebut. 

Secara total, terdapat 24 ekor teridentifikasi virus LSD. Terhadap sapi-sapi yang terinfeksi, kata Bambang, telah dilakukan pemotongan bersyarat.

“24 [ekor] sapi ini, begitu ditemukan, diambil sampelnya. Sudah dipotong bersyarat, jadi dari 24 yang kita temukan udah nggak ada lagi,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper