Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Sebut Perekonomian Indonesia Berpotensi Ungguli Rusia pada 2025

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan optimistis Indonesia dapat masuk jajaran lima besar perekonomian terbesar di dunia berkat kebijakan hilirisasi.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai menghadiri acara Indonesia Net-Zero Summit 2023 yang digelar FPCI di Djakarta Theater, Sabtu (24/6/2023). JIBI/Ni Luh Anggela.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai menghadiri acara Indonesia Net-Zero Summit 2023 yang digelar FPCI di Djakarta Theater, Sabtu (24/6/2023). JIBI/Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia diproyeksikan akan melampaui perekonomian Rusia pada 2025.

Proyeksi tersebut dia sampaikan berdasarkan pada studi yang dirilis oleh Atlantic Council.

“Jadi kita akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-6, itu menurut saya yang diumumkan oleh Atlantic Council 3 hari yang lalu,” ujar Luhut dalam sesi konferensi pers Indonesia Sustainability Forum (ISF), Jakarta, Kamis (7/9/2023).

Studi tersebut memperkuat optimisme Luhut bahwa Indonesia akan mampu masuk dalam jajaran negara dengan perekonomian terbesar di dunia dalam waktu kurang lebih 2 dekade ke depan.

Menurutnya, hal tersebut dapat diwujudkan dengan didorongnya kebijakan hilirisasi sumber daya alam, seperti nikel, bauksit, timah, tembaga, dan lainnya.

Saat ini, kata Luhut, berkat hilirisasi nilai produk domestik bruto (PDB) Indonesia telah mencapai US$1,45 triliun.

“Dari sisi ekonomi, sekali lagi saya percaya bahwa pada 2050 atau lebih awal kita bisa menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-4 atau ke-5 di dunia,” kata Luhut.

Adapun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berupaya menyetop ekspor komoditas mineral mentah untuk mendorong kebijakan hilirisasi, meski mendapat gugatan. 

Jokowi mengatakan bahwa Indonesia tidak takut digugat berbagai negara lantaran kebijakan hilirisasi mineral. Menurutnya, gugatan tersebut adalah hal biasa karena kebijakan tersebut hanya untuk meningkatkan nilai tambah komoditas minerba dalam negeri. 

"Pemerintah akan terus konsisten melakukan hilirisasi, supaya nilai tambah dinikmati di dalam negeri," jelas Jokowi beberapa waktu lalu.  

Setelah menghentikan ekspor bijih nikel pada 2020, pemerintahan Jokowi telah resmi menghentikan ekspor bijih bauksit per 10 Juni 2023. Jokowi dan jajarannya siap untuk menghadapi konsekuensi dari pelarangan tersebut, termasuk gugatan di WTO. Jokowi juga menegaskan komoditas emas juga akan didorong untuk dilakukan hilirisasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper