Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Bangladesh, selaku ketua Indian Ocean Rim Association (IORA), Mohammed Shahabuddin menginginkan adanya forum khusus atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean-Bangladesh.
Shahabuddin mengungkapkan keinginannya untuk meningkatkan hubungannya dengan Asean dan mengindustrialisasikannya dengan menjadi mitra dialog sektoral Asean di sela-sela Konferensi KTT Asean 2023, Kamis (7/9/2023)
“Jika kita mendapatkan status mitra dialog sektoral Asean, akan ada keuntungan bersama di banyak bidang,” ujarnya.
Keuntungan tersebut akan tercipta melalui peningkatan kerja sama ekonomi, akses ke pasar regional, memperluas integrasi regional, pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik, meningkatkan keamanan kerja sama regional, serta pertukaran budaya dan masyarakat.
Menurutnya, ada banyak sektor termasuk perdagangan, investasi, isu keamanan transnasional, hingga perubahan iklim, di mana Asean dan Bangladesh dapat bekerja sama.
“Saya percaya bahwa status ini akan membuka banyak peluang bagi kedua belah pihak dan mempromosikan hubungan Bangladesh dengan Asean,” tambahnya.
Baca Juga
Melansir dari halaman resmi Asean, sejauh ini Bangladesh baru memiliki kerja sama bilateral dengan anggota Asean, yaitu Kamboja.
Pada 2010, kedua negara sepakat untuk membentuk komisi bersama untuk kerja sama bilateral. Sepuluh perjanjian yang ditandatangani pada 2017 diharapkan dapat meningkatkan hubungan bilateral dan memperkuat kerja sama ekonomi antara keduanya.
Bangladesh telah mengusulkan perjanjian penanaman lahan jangka panjang untuk pertanian dan negara tersebut juga ingin menandatangani perjanjian jangka panjang untuk mengimpor beras dari Kamboja. Kedua negara secara rutin melakukan penelitian bersama di bidang pertanian.
Dengan negara Asean lainnya, Bangladesh terus berusaha membantu penyelesaian konflik kemanusiaan di Myanmar, soal Rohingya.