Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut sampai saat ini masalah pasokan ban alat berat untuk pertambangan batu bara masih belum teratasi.
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, mengatakan bahwa ban alat berat ini masih sulit untuk dicari. Namun, pihaknya terus mengupayakan agar masalah ini dapat diatasi.
“Masih susah [ban alat berat]. Masih diupayakan agar segera bisa diatasi untuk bisa produksi continue,” kata Irwandy saat ditemui di Kementerian ESDM, Selasa (5/9/2023).
Dengan masih adanya masalah ban alat berat, Irwandy menyampaikan bahwa saat ini pelaku pertambangan sudah mulai gelisah dengan persoalan stok ban ini.
Akan tetapi, Irwandy menegaskan sampai dengan hari ini belum ada laporan pertambangan berhenti karena stok ban alat berat yang habis.
“Tapi belum ada yang berenti dan masih mengupayakan terus cadangannya dan sebagainya. Sambil menunggu masuk lagi barang [ban alat berat],” ujarnya.
Baca Juga
Diberitakan sebelumnya, Kementerian ESDM meminta kepada seluruh pihak terkait untuk membantu stok ban alat berat yang dalam keadaan kritis.
Muhammad Wafid yang saat itu menjabat sebagai Plt Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM mengatakan bahwa pihaknya juga meminta perusahaan ban nasional untuk menyediakan ban alat berat.
“Dari pihak pengusaha ban nasional diminta penjelasannya bahwa memang kebutuhan untuk pertambangan itu dibutuhkan spek yang belum ada dan bisa disediakan secara nasional. Itu yang membantu salah satunya itu,” kata Wafid di Kementerian ESDM, Selasa (8/8/2023).
Wafid menyebut bahwa pihaknya saat ini memang mengkhawatirkan terkait dengan stok dari ban alat berat yang menipis. Kelangkaan ban alat berat bakal mengganggu operasional hulu tambang.
Kementerian ESDM pun masih terus mendorong pemangku kebijakan lain agar izin tersebut dapat rampung.
“Semua gitu, baru mendorong aja, tidak punya kewenangan ke situ kan kita,” ujarnya.