Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Mahfud MD mendukung keterlibatan masyarakat Asean dalam implementasi Blueprint Asean Political Security Community (APSC) 2025.
Dia menyatakan bahwa dalam implementasi Blueprint APSC 2025 terus dibayangi oleh kurangnya kemajuan dalam menyelesaikan konflik di Myanmar. Secara eksternal, ketegangan geopolitik dan persaingan tentunya semakin meningkat.
"Pencapaian kami dalam mengimplementasikan Blueprint APSC 2025 dibayangi oleh kurangnya kemajuan dalam menyelesaikan masalah Myanmar," katanya saat membuka Asean Political Security Community Council Meeting (APSCCM).
Menurutnya, Asean terus menghadapi ketidakpastian. Kekuatan komunitas ditantang oleh krisis demi krisis. Secara internal, kemajuan yang tidak signifikan di Myanmar meninggalkan jejak negatif bagi Asean.
Dia mengatakan ini adalah waktu yang tepat untuk mendorong implementasinya oleh badan-badan sektoral yang relevan.
Mengingat sudah mendekati akhir siklus Blueprint, dia mendorong keterlibatan yang lebih besar dari masyarakat Asean dalam pengembangan Blueprint tersebut.
Baca Juga
"Sehubungan dengan hal ini, saya sangat senang mengetahui kemajuan yang telah dicapai oleh Gugus Tugas Tingkat Tinggi dalam mempersiapkan Visi Masyarakat Asean," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa ke depannya, perlu untuk memastikan bahwa Visi Masyarakat Asean 2045 dan dokumen-dokumen dengan tantangan saat ini dan masa depan.
Seperti diketahui, Mahfud menyambut partisipasi pertama Menteri Sok Chenda Sophea dari Kamboja dalam Pertemuan Dewan APSCCM.
"Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada Kamboja atas pemerintahan yang baru. Kami berharap dapat bekerja sama erat dengan pemerintahan yang baru untuk memajukan pembangunan komunitas Asean," tambahnya saat pembukaan APCSSM.