Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) menurunkan daya listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya di Banten jelang penyelengggaraan KTT Asean ke-43 di Jakarta pekan depan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, hal ini dilakukan guna menekan tingkat populasi udara di Jakarta yang masih dalam kadar tidak aman.
“Ada satu pembangkit yang saat ini kita turunkan, yaitu Suralaya, ini demi menjaga agar bagaimana tingkat polusi di Jakarta bisa segera membaik,” kata Darmawan saat Apel PLN di Istora Senayan, Kamis (31/8/2023).
Untuk mendukung penyelenggaraan KTT Asean di Jakarta, Darmawan menyebut, pihaknya sudah melakukan pengecekan terhadap sistem kelistrikan di area Jakarta.
Dari hasil pengecekan, kata Darmawan, pasokan batu bara dan pembangkitnya dipastikan dalam kondisi aman dan prima guna memenuhi kebutuhan listrik di Jakarta.
“Pembangkit semuanya sudah di atas 15 hari operasi ketersediaan batu baranya pembangkit sudah siap dalam kondisi prima sudah siap gas pol,” ujarnya.
Baca Juga
Tidak hanya pembangkit batu bara, Darmawan menyebut bahwa pihaknya juga melalukan pengecekan di pembangkit listrik tenaga gas yang berada di sekitar Jakarta.
“Kita tetap menjaga keadaan dari pembangkit gas. Muara Karang, Priok, Muara Tawar semuanya dalam kondisi prima,” ucap Darmawan.
Seperti diketahui, Menteri Luar Negeri (Menlu RI) RI Retno Marsudi mengatakan bahwa rangkaian pertemuan KTT Asean ke-43 sudah mulai dilakukan sejak hari ini 29 Agustus 2023 dan akan berlangsung hingga 4 September 2023.
Dia menjelaskan bahwa puncak KTT Asean ke-43 dan KTT lainnya akan diselenggarakan 5-7 September 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta.
Retno mengatakan bahwa sejauh ini yang akan hadir dalam KTT Asean ke-43 adalah 22 negara dan 9 organisasi internasional, di antaranya 11 negara Asean termasuk Timor Leste, dan akan ada 9 negara mitra wicara Asean dan negara anggota East Asia Summit.