Bisnis.com, TANGERANG - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan mengaku belum mengetahui terkait rencana India untuk menghentikan ekspor gula mulai Oktober 2023.
Politisi PAN itu tidak berkomentar banyak lantaran pelarangan ekspor gula India masih wacana dan belum dilarang secara resmi.
“Belum tahu. Baru rencana kan, belum dilarang,” kata Zulhas usai menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVIII HIPMI di Ice BSD, Tangerang, Kamis (31/8/2023).
India akan kembali melakukan pembatasan ekspor pada sejumlah bahan pangannya. Reuters melaporkan, India diperkirakan akan melarang ekspor gula mulai Oktober 2023, pertama kalinya dalam tujuh tahun.
Pelarangan tersebut dilakukan akibat kurangnya curah hujan sehingga mengurangi hasil tebu dalam negeri. Sehingga, mereka tidak memiliki cukup gula untuk dialokasikan pada kuota ekspor.
“Fokus utama kami adalah memenuhi kebutuhan gula lokal dan memproduksi etanol dari kelebihan tebu,” kata sumber pemerintah yang tak ingin disebutkan namanya, melansir Reuters, Kamis (31/8/2023).
Baca Juga
Adapun, India hanya mengizinkan pabrik gula untuk mengekspor 6,1 juta ton gula selama musim berjalan hingga 30 September, usai membiarkan mereka menjual 11,1 juta ton gula pada musim lalu.
Hujan monsun di distrik penghasil tebu terbesar di negara bagian Barat Maharashtra dan negara bagian selatan Karnataka berada 50 persen di bawah rata-rata sepanjang 2023. Adapun daerah ini menyumbang lebih dari setengah total produksi gula India.
Hujan yang tak merata ini akan mengurangi produksi gula pada 2023/2024 dan bahkan mengurangi penanaman pada 2024/2025, menurut seorang pejabat industri.
India sebelumnya telah memberlakukan pelarangan ekspor beras putih non basmati pada Juli 2023. Negara Bollywood ini juga memberlakukan bea masuk sebesar 40 persen pada minggu lalu atas ekspor bawang bombay, guna meredam harga pangan jelang pemilihan umum.