Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementan Undang Australia, Bahas Temuan Virus LSD Sapi Impor

Departemen Peternakan Australia dan Kementerian Pertanian RI bakal mengadakan pertemuan untuk membahas temuan virus LSD di sapi impor asal Australia.
Ilustrasi sapi impor/Istimewa
Ilustrasi sapi impor/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Departemen Peternakan Australia dikabarkan akan menyambangi Kantor Kementerian Pertanian (Kementan) RI untuk membahas hasil temuan virus Lumpy Skin Disease (LSD) pada sapi impor asal Australia pada hari ini, Kamis (31/8/2023). 

Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementan Bambang saat dijumpai di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/8/2023).

"Kami rencanakan hari Kamis akan undang Australia untuk bicarakan baik-baik," kata Bambang kepada awak media, dikutip Kamis (31/8/2023).

Bambang menuturkan, dalam pertemuan itu, Kementan akan membahas hasil temuan virus LSD pada sapi impor asal Australia. Bambang yakin secara ilmiah, hasil temuan tersebut bisa dipertanggungjawabkan.

"Intinya begini, kami akan bicarakan baik-baik dengan Australia," tegasnya.

Terbaru, Barantan kembali mendeteksi adanya virus LSD pada satu ekor sapi. Kendati demikian, Bambang enggan untuk berkomentar lebih jauh terkait temuan tersebut.

Barantan sebelumnya telah menangguhkan impor sapi dari empat peternakan Australia yang diduga terindikasi menjadi sumber LSD sejak Juli 2023.

Atas dugaan tersebut, pemerintah Australia meminta waktu selama 60 hari untuk menginvestigasi penyebab penyakit LSD yang ditemukan pada 13 ekor sapi impor asal Australia di Pelabuhan Tanjung Priok.

Adapun, permintaan investigasi tersebut disampaikan usai membantah temuan Barantan Kementan.

"Setelah laporan, klaim dari sana seakan-akan [sapi] tidak tertular dari sana. Bahkan, mereka datang ke sini meminta penjelasan, dan pada akhirnya Australia meminta waktu 60 hari," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper