Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Bidang Keanekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andriko Noto Susanto menyebut terdapat tiga komoditas pangan yang menjadi perhatian pemerintah. Terutama terkait dengan harga yang masih relatif tinggi di masyarakat.
"Memang benar ada beberapa komoditas yang perlu mendapat perhatian kita yaitu beras, jagung dan bawang putih," kata Andriko dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah secara virtual, dikutip dari Youtube Kemendagri RI, Senin (28/8/2023).
Meskipun pemerintah mengklaim pasokan beras aman hingga akhir tahun, tapi harga rata-rata beras medium secara nasional per 28 Agustus 2023 menyentuh Rp12.210 per kilogram. Bahkan, di Papua, harga beras medium telah menyentuh Rp16.569 per kilogram.
Harga rata-rata beras medium telah melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah dalam Perbadan No.7/2023. Adapun, stok beras Bulog saat ini sebesar 1,2 juta ton untuk cadangan beras pemerintah (CBP) dan 53.439 ton untuk stok beras komersial.
"Solusinya adalah bagaimana kita mengoptimalisasi penyaluran beras SPHP dan bantuan pangan beras untuk 21,3 juta keluarga penerima manfaat serta gerakan pangan murah di seluruh Indonesia," ujarnya.
Selain beras, komoditas jagung pipil juga mengalami hal yang sama yakni harga yang tinggi di atas HET. Berdasarkan panel harga pangan, Bapanas harga rata-rata jagung pipil di tingkat peternak sudah menyentuh Rp6.620 per kilogram, padahal harga acuan pembelian yang ditetapkan Bapanas sebesar Rp5.000 per kilogram. Harga jagung di Papua menjadi yang tertinggi secara nasional yakni menyentuh angka Rp15.750 per kilogram.
Baca Juga
Andriko mengatakan Bapanas telah melimpahkan penugasan kepada Bulog untuk pengadaan cadangan jagung pemerintah sebanyak 250.000 ton untuk tahun ini.
"Mudah-mudahan dapat segera terealisasi," ujarnya.
Seiring dengan itu, Bapanas mengklaim terus memfasilitasi distribusi jagung ke peternak kecil dan mikro sebanyak 1.000 ton untuk stabilisasi pasokan dan harga. Di hulu, Kementan juga terus didesak untuk meningkatkan produksi jagung dalam negeri sebagai upaya menekan harga jagung agar turun.
"Karena harga jagung yang tinggi akan berpengaruh pada harga telur dan ayam," tuturnya.
Selanjutnya, komoditas impor yang mendapat perhatian pemerintah yakni bawang putih. Pasokan yang rendah disinyalir mendorong harga rata-rata bawang putih nasional ke angka Rp40.221 per kilogram. Padahal HET yang ditetapkan Kemendag untuk bawang putih adalah Rp32.000 per kilogram.
Andriko menyebut realisasi impor bawang putih baru sebanyak 68 persen dari target tahunan. Oleh karena itu, Bapanas berharap agar Kementerian Pertanian dapat menerbitkan rekomendasi impor dan Kementerian Perdagangan dapat segera menerbitkan persetujuan impor bawang putih kepada ID Food yang sampai saat ini dikabarkan belum diterbitkan.
"Bapanas juga melalui ID Food ingin ada penguatan stok cadangan bawang putih ini," jelasnya.