Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terungkap! Alasan BI Tahan Suku Bunga 7 Bulan Berturut-turut

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkap alasan bank sentral tahan suku bunga acuan di level 5,75 selama 7 bulan berturut-turut.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 23-25 Agustus 2023./ Dok Youtube Bank Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 23-25 Agustus 2023./ Dok Youtube Bank Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan alasan bank sentral menahan suku bunga acuan di level 5,75 persen selama 7 bulan berturut-turut.  

Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 23-24 Agustus 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75 persen, suku bunga Deposit Facility tetap di level 5 persen, dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 6,5 persen.

"Keputusan mempertahankan BI7DRR konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetep terkendalli dalam kisaran sasaran 3+/-1 persen pada sisa tahun 2023 dan 2,5 +-1 persen pada 2024," kata Perry Warjiyo, Kamis (24/8/2023). 

Selain itu, Perry mengatakan fokus kebijakan diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah untuk memitigasi dampak rambatan pasar keuangan global. 

Lebih lanjut, dia menuurkan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial diperkuat untuk mendorong kredit/pembiayaan dengan fokus hilirisasi, perumahan, pariwisata dan pembiayaan inklusif dan hijau.

"Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran terus didorong untuk perluasan inklusi ekonomi dan keuangan digital," ungkapnya. 

Dalam kesempatan yang sama, BI secara resmi menerbitkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) untuk menarik lebih banyak investasi asing masuk ke Indonesia. 

"BI menerbitkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebagai instrumen Operasi Moneter [kontraksi] yang pro-market," katanya. 

Perry menuturkan tujuan penerbitan SRBI yaitu, dalam rangka memperkuat upaya pendalaman pasar uang, mendukung upaya menarik aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio, serta untuk optimalisasi aset Surat Berharga Negara (SBN) yang dimiliki Bank Indonesia sebagai underlying. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper