Bisnis.com, SEMARANG - Perdagangan Indonesia dengan Australia diharapkan dapat meningkat, seiring dengan bertambahnya kuota working holiday visa (WHV) yang dikeluarkan oleh Negeri Kangguru.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menyampaikan, penambahan WHV lebih dari 30 persen ini dapat menjadi salah satu daya tarik pelajar Indonesia untuk datang ke Australia.
“Demikian juga ke RI, memberikan banyak dampak khususnya ke perdagangan,” kata Jerry usai menghadiri pertemuan bilateral dengan Asisten Menteri Urusan Luar Negeri Australia Tim Watts di sela-sela pertemuan AEM ke-55, Senin (21/8/2023).
Politisi Golkar itu mengungkapkan, hadirnya WHV memberikan banyak manfaat positif bagi Indonesia. Diantaranya, akan semakin banyak orang Australia yang datang ke Indonesia, begitu pula sebaliknya, lantaran kemudahan dalam mendapatkan WHV.
Selain itu, WHV akan menumbuhkan kesempatan bagi masyarakat di kedua negara untuk melakukan ekspor dalam banyak hal bisnis, jasa dan perdagangan, produk, dan lainnya.
Seperti diketahui, visa bekerja dan berlibur hadir untuk menciptakan peluang bagi generasi muda di kedua negara untuk saling mengunjungi masing-masing negara. Visa ini memungkinkan pemegangnya untuk mendapatkan ongkos tambahan untuk mensubsidi liburannya.
Baca Juga
Melansir laman resmi Direktorat Jenderal Imigrasi, permohonan WHV harus diajukan di Indonesia, yang tersebar di Jakarta dan Bali.
Untuk mendapatkan visa ini, pemerintah menetapkan sejumlah persyaratan. Untuk Warga Negara Indonesia, salah satu syarat yang harus dipenuhi diantaranya berusia 18-30 tahun yang ingin bepergian dan bekerja hingga 12 bulan di Australia.
Adapun total perdagangan Indonesia dengan Australia tercatat sebesar US$13,32 miliar pada 2022. Sepanjang 2018-2022, nilai perdagangan Indonesia-Australia sempat turun dari US$8,64 miliar menjadi US$7,84 miliar pada 2019.
Kemudian di 2020, nilai perdagangan Indonesia-Australia merangkak naik bahkan mencapai US$12,64 miliar di 2021. Tren peningkatan berlanjut hingga 2022 yang tercatat mencapai US$13,32 miliar.