Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKK Migas Pastikan Tak Ada Kenaikan Harga Gas Bumi

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan tidak ada rencana kenaikan harga gas bumi di hulu.
Fasilitas CPP milik Saka Energy. Istimewa/SKK Migas
Fasilitas CPP milik Saka Energy. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan tidak ada rencana kenaikan harga gas bumi di hulu.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro mengatakan bahwa selain memastikan tidak ada kebijakan untuk menaikan harga gas bumi di hulu, pihaknya menjamin pasokan gas yang cukup untuk kebutuhan dalam negeri.

“Hingga saat ini dapat dipastikan bahwa tidak ada kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga gas di hulu. SKK Migas juga memastikan bahwa produksi gas nasional cukup untuk memenuhi pasokan gas domestik, termasuk pasokan gas pipa di Sumatera maupun dalam bentuk LNG”, kata Hudi dalam keterangannya, Kamis (17/8/2023).

Hudi menyampaikan bahwa produksi gas secara nasional melebihi konsumsi gas domestik yang saat ini menyerap sekitar 67% dari produksi gas yang ada. 

SKK Migas, kata Hudi meyakinkan industri hulu migas mendukung penuh upaya meningkatkan penyerapan gas domestik. 

“Dalam waktu dekat akan onstream 6 proyek gas di semester II/2023 yang total kapasitasnya mencapai sekitar 394 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) yang berasal dari proyek optimasi pengembangan lapangan (OPL) Baronang Gas, GBFCP Premier Oil, Seng Compressor, Segat Compressor, LTRO 18 Medco Grissik dan MAC HCML”, ujarnya.

Hudi menyebut, pasokan gas secara nasional diperkirakan akan bertambah lebih besar setelah proyek gas yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu proyek Tangguh Train 3.

Pasalnya, alokasi gas dari Tangguh Train 3 diprioritaskan untuk kebutuhab domestik.

Terkait dengan adanya perbedaan harga gas di lapangan, Hudi menuturkan bahwa setiap lapangan memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga akan memiliki keekonomian yang berbeda pula. 

“Semisal ada pergerakan gas di satu lapangan tidak akan mempengaruhi lapangan gas lainnya,” ucap Hudi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper