Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Pangkas Target Lifting Minyak dan Gas Bumi di RAPBN 2024

Presiden Jokowi menurunkan target lifting minyak dan gas bumi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024
Presiden Jokowi menurunkan target lifting minyak dan gas bumi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024/Istimewa-SKK Migas
Presiden Jokowi menurunkan target lifting minyak dan gas bumi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024/Istimewa-SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurunkan target lifting minyak mentah ke posisi 625.000 barel per hari (bopd) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.

Koreksi itu terbilang cukup lebar jika dibandingkan dengan target lifting minyak bumi pada APBN 2023 yang sebelumnya dipatok di level 660.000 bopd.

“Lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 625.000 barel per hari dan 1,03 juta barel setara minyak per hari [boepd],” kata Jokowi saat menyampaikan Pidato Pengantar RAPBN 2024 dan Nota Keuangannya, Jakarta, Selasa (16/8/2023).

Sementara itu, target lifting gas bumi juga mengalami penurunan cukup signifikan jika dibandingkan dengan target yang sempat dipatok sebelumnya pada APBN 2023 di level 1,1 juta boepd.

Sementara itu, Jokowi mematok asumsi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) berada di angka US$80 per barel pada RAPBN tahun depan.

Selain asumsi hulu migas, Jokowi juga mematok proyeksi rata-rata nilai tukar rupiah bergerak di sekitar Rp15.000 per dolar AS dan rata-rata suku bunga surat utang negara 10 tahun diprediksi pada level 6,7 persen.

Sementara itu, inflasi akan tetap dijaga pada kisaran 2,8 persen dengan pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan sebesar 5,2 persen.

“Stabilitas ekonomi makro akan terus dijaga. Situasi kondusif dan damai pada Pemilu dan Pilkada erentak 2024 harus kita wujudkan demi meningkatkan optimisme perekonomian jangka pendek,” ujar Jokowi.

Sebelumnya, Kementerian ESDM mencatat sampai dengan Mei 2023, lifting minyak bumi berada di angka 605.000 bopd dan diproyeksikan mencapai 621.000 bopd sampai dengan akhir tahun. Proyeksi ini lebih rendah dari target APBN 2023.

Kemudian, realisasi lifting gas bumi mencapai 946.000 boepd per Mei 2023 dan diproyeksikan hanya mencapai 985.000 boepd sampai dengan akhir tahun atau di bawah target APBN 2023.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas juga kurang percaya diri bahwa target lifting minyak mentah 2023 sesuai APBN dapat tercapai.

Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo mengatakan bahwa berdasarkan hasil work program & budget (WP&B) yang dilakukan oleh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), lifting minyak mentah hanya mencapai 612.000 bopd.

Padahal, berdasarkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), lifting minyak mentah ditargetkan mencapai 660.000 bopd.

"Setelah kita lakukan WP&B kemampuan yang kami prediksi itu berada di 621 [ribu bopd] dan kami masih stuck di 621 [ribu bopd], semoga saja akhir tahun kita bisa sampai [target APBN]," ujar Wahju di Gedung SKK Migas, dikutip pada Rabu (19/7/2023).

Meskipun pesimistis tidak dapat mencapai target lifting minyak mentah sesuai APBN 2023, Wahju mengatakan bahwa terdapat peluang untuk menaikan lifting dan salur gas pada tahun ini. Caranya, dengan memaksimalkan produksi serta serapan gas yang saat ini berada.

"Itu dari optimasi produksi, kalau gas memaksimalkan serapan gas sehingga kita bisa menaikkan produksi dari yang seharusnya berkurang 220 kita bisa naikin," ujarnyaa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper