Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Nota Keuangan, Intip Usulan Target Lifting Migas & Harga Minyak 2024

Presiden Jokowi akan menyampaikan nota keuangan 2024 pada Rabu (16/8/2023). Lalu, bagaimana gambaran target lifting migas dan harga minyak tahun depan?
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan menyampaikan pidato kenegaraan sekaligus Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2024 dan nota keuangannya pada Rabu (16/8/2023).

Nota keuangan yang akan disampaikan tersebut memberikan gambaran arah kebijakan pemerintah ke depan terutama yang terkait dengan APBN, termasuk di dalamnya akan tergambar asumsi dasar makro di sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM).

Bila menilik laporan Badan Anggaran DPR RI terkait hasil pembahasan pembicaraan pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2024 pada 4 Juli 2023, target lifting minyak bumi yang disepakati pemerintah dan DPR untuk tahun depan dipatok sebesar 615.000-640.000 barel per hari (bopd). Untuk lifting gas bumi dipatok sebesar 1,030-1,036 juta barel setara minyak per hari (boepd).

Target lifting minyak dan gas bumi (migas) tersebut lebih rendah bila dibandingkan target APBN 2023 yang dipatok sebesar 660.000 bopd untuk minyak bumi dan 1,1 juta boepd untuk gas bumi.

Adapun, kinerja lifting migas di Indonesia terus mengalami penurunan secara bertahap lantaran sumur migas dan fasilitas produksi migas utama yang telah menua. Selain itu, juga karena rendahnya investasi kegiatan eksplorasi untuk menemukan sumber produksi baru.

Kementerian ESDM mencatat sampai dengan Mei 2023, lifting minyak bumi berada di angka 605.000 bopd dana diproyeksikan mencapai 621.000 bopd sampai dengan akhir tahun. Proyeksi ini lebih rendah dari target APBN 2023.

Kemudian, realisasi lifting gas bumi mencapai 946.000 boepd per Mei 2023 dan diproyeksikan hanya mencapai 985.000 boepd sampai dengan akhir tahun atau di bawah target APBN 2023.

Sementara itu, asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) RAPBN 2024 disepakati berada di rentang US$75-US$80 per barel. Asumsi ini lebih rendah dari APBN 2023 yang dipatok US$90 per barel.

Adapun, ICP diproyeksi cenderung turun pada tahun ini, yakni berada di kisaran US$80-US$85 per barel. Kementerian ESDM mencatat realisasi ICP sampai dengan Mei 2023 berada di angka US$76,41 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper