Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Bulog Beberkan Alasan Harga Beras Kian Mahal

Direktur Utama Bulog Budi Waseso menyebut ada dua faktor yang menyebabkan harga beras mengalami kenaikan dalam beberapa minggu terakhir
Aktivitas perdagangan beras di Pasar Induk Cipinang, Kamis (10/8/2023)./ BISNIS - Dwi Rachmawati
Aktivitas perdagangan beras di Pasar Induk Cipinang, Kamis (10/8/2023)./ BISNIS - Dwi Rachmawati

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso menyebutkan, kenaikan harga beras pada beberapa minggu terakhir disebabkan oleh adanya penurunan produksi.

Pria yang akrab disapa Buwas itu menyampaikan terdapat dua hal yang mendorong kenaikan harga beras, baik jenis medium maupun premium.

“Mahal itu karena sekarang persaingan dari pembeli pengusaha, yang kedua memang produksinya sedang kurang atau turun 5 persen sehingga ada persaingan. Nah, itulah yang menyebabkan harganya naik,” ujarnya kepada awak media usai Sidang Tahunan MPR bersama DPR-DPD di Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Mengacu Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga beras medium sepanjang tahun hingga 15 Agustus 2023 telah naik 8,93 persen. Harga pada awal tahun tercatat sebesar Rp11.200 per kilogram (kg) dan kini telah naik menjadi Rp12.200 per kg.

Sementara itu, harga beras premium naik dari Rp13.100 per kg menjadi Rp14.100 per kg atau naik 7,63 persen pada periode yang sama.

Adapun, adanya penurunan produksi tersebut membuat pasokan minim dan pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) meminta adanya operasi pasar.

“Operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog tidak seperti yang lalu, kita belajar dari pengalaman, pada saat kita operasi pasar yang kita turunkan dalam bentuk curah itu disimpangkan [diselewengkan], maka sekarang Bulog operasi pasarnya dalam bentuk kemasan 5 kg, dan itu diritel modern yang ada di seluruh Indonesia dan di pasar-pasar, tapi bentuknya sudah kemasan supaya tidak disimpangkan,” imbuh Buwas.

Sementara itu, berdasarkan data Cadangan Pangan Pemerintah Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 8 Agustus 2023, stok beras di Indonesia tercatat sebanyak 1.255.400 ton. Stok ini berasal dari gudang Perum Bulog sebanyak 1.255.135 ton dan ID Food 265 ton. Beras sebanyak 1,25 juta ton ini setara dengan 49 persen terhadap kebutuhan bulanan sebanyak 2.570.163 ton per bulan.

Di sisi lain, berdasarkan penelusuran Bisnis, harga beras di pasaran telah mengalami kenaikkan dalam sebulan terakhir. Pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mengakui adanya kenaikan harga beras yang signifikan dalam satu bulan terakhir. Kenaikan harga beras rata-rata sekitar Rp800-Rp1.000 per kilogram.

Anto (49), salah satu pedagang beras Toko Idola, Blok K9 di PIBC (Pasar Induk Beras Cipinang), mengatakan bahwa rata-rata harga beras di lapaknya naik Rp1.000 per kilogram dalam 1 bulan terakhir. Kenaikan harga itu berlaku untuk jenis beras medium maupun premium.

"Mulai naik itu sebulan lalu, tapi kalau naik drastis dua pekan terakhir ini," ujar Anto saat ditemui di PIBC, Kamis (10/8/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper