Bisnis.com, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. mengungkapkan bahwa tengah menyusun strategi atas penyelesaian konstruksi sejumlah proyek strategis nasional (PSN) yakni ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dan Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung).
Direktur Utama Waskita Karya Mursyid menjelaskan, saat ini WSKT tengah mencari formula yang tepat untuk menyiasati kondisi keuangan perseroan.
Mursyid menuturkan, pihaknya tengah menyusun strategi atas penyelesaian pekerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) terutama proyek jalan tol di antaranya adalah penyelesaian proyek jalan tol yaitu ruas tol Bocimi dan Kapal Betung yang rencananya menggunakan dana PMN.
Dia mengatakan, pihaknya meyakini pemerintah akan tetap membantu dalam rangka percepatan penyelesaian PSN terutama untuk Bocimi dan Kapal Betung melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) yang saat ini masih dalam kajian.
"Disamping itu, perseroan akan mencari formula yang paling pas untuk kondisi Waskita saat ini" jelasnya dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (9/8/2023).
Lebih lanjut, Mursyid menjelaskan alasan terkait dengan penundaan pencairan dana PMN 2022 sebesar Rp3 triliun adalah karena Waskita sedang dalam proses review master restructuring agreement untuk melakukan restrukturisasi struktur keuangan Perseroan secara komprehensif.
Baca Juga
Mursyid juga mengatakan bahwa dana PMN 2022 senilai Rp3 triliun belum masuk ke kas perseroan.
“Saat ini Perseroan sedang dalam diskusi intensif dengan kreditur baik dengan perbankan maupun pemegang obligasi dalam proses review secara komprehensif terhadap skenario modifikasi master restructuring agreement [MRA] sehingga pemberian dana PMN tahun ini belum bisa dilakukan" ungkapnya.
Di samping itu, emiten berkode saham WSKT itu tengah tengah melakukan perbaikan–perbaikan secara komprehensif dan berkelanjutan sesuai dengan Program Transformasi Waskita dengan mengusung 3 pilar yaitu portfolio & innovation, lean dan digitalisasi.
Selain itu, konsep lean dan digitalisasi juga diusung agar Perseroan dalam menjalankan bisnisnya dapat efektif dan efisien sehingga dapat mengurangi biaya–biaya yang tidak diperlukan.
“Saat ini Perseroan sangat selektif dalam memilih proyek terutama dalam hal kepastian pembayaran, terdapat uang muka dan monthly payment serta sudah melalui Komite Manajemen Resiko Konstruksi sehingga harapannya proyek – proyek yang didapatkan oleh Waskita dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu dan memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan,” jelasnya.