Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Larang Ekspor Beras, Warga AS Panic Buying!

Warga AS keturunan India dilanda panic buying akibat pelarangan ekspor beras oleh pemerintah India.
Panic buying
Panic buying

Bisnis.com, JAKARTA - Warga keturunan India di Amerika Serikat kini melakukan panic buying lantaran adanya pembatasan ekspor beras nonbasmati oleh pemerintah India. 

Mengutip pemberitaan Fortune, Senin (31/7/2023), sebagaimana diketahui pada awal bulan ini, pemerintah India memberlakukan larangan ekspor pada varietas beras putih nonbasmati. Hal ini dilakukan untuk mencegah tekanan inflasi pada makanan pokok. 

Efek dari upaya tersebut kini mendorong adanya penimbunan di beberapa bagian dunia. India Bazaar, jaringan toko kelontong India di daerah Dallas-Fort Worth, memberitahu pelanggan agar tidak panik.

"Kami sedang bekerja keras untuk memenuhi semua permintaan pembeli kami," jelas pernyataan toko tersebut. 

Selain itu, terdapat laporan bahwa para pelanggan mengosongkan rak-raknya, dan menunggu dalam antrian panjang untuk menyimpang karung-karung beras. 

"Mereka benar-benar ingin membeli sepuluh, dua belas, lima belas karung," kata presiden India Bazaar, Anand Pabari, sambil menambahkan bahwa ini adalah situasi yang gila. 

Namun hal ini juga tidak berlaku di semua gerai. Contohnya, Little India, toko kelontong di lingkungan Curry Hill Kota New York di Manhattan, tidak mengalami kekurangan beras Basmati dan varietas lainnya.

Sebagai catatan, langkah India datang beberapa hari setelah Rusia membatalkan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam (Black Sea Grain Initiative). 

Beberapa ekonom mengatakan bahwa larangan tersebut dapat semakin merugikan pasokan makanan di seluruh dunia. Beberapa pemerintah juga telah mendesak pemerintah India untuk mempertimbangkan kembali larangan ekspor tersebut. 

Khusus di Amerika Serikat, pasokan beras impor dari India mungkin belum menjadi masalah walaupun terjadi panic buying. Namun larangan dalam jangka panjang akan menguras stok tersebut. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper