Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Rusia dikabarkan kembali memberlakukan larangan ekspor beras dan menir beras hingga 31 Desember 2023.
Berdasarkan keterangan Kabinet Menteri Federasi Rusia melalui saluran Telegram, keputusan larangan ekspor beras ini diambil untuk menjaga stabilitas di pasar dalam negeri.
"Pemerintah telah memberlakukan larangan sementara untuk ekspor beras dan menir. Larangan ini akan berlaku hingga 31 Desember 2023. Keputusan ini diambil untuk menjaga stabilitas di pasar domestik," ujar pernyataan tersebut, dilansir dari Armenia News, Minggu (30/7/2023).
Pernyataan tersebut juga menekankan bahwa larangan tersebut tidak akan mempengaruhi negara-negara anggota Uni Ekonomi Eurasia, Ossetia Selatan dan Abkhazia.
Selain itu, larangan ekspor beras dan menir beras tidak berlaku untuk untuk bantuan kemanusiaan, serta dalam lalu lintas transit internasional.
Sebelumnya, Pemerintah Rusia juga memberlakukan ekspor beras dan sereal beras dari Rusia hingga 30 Juni 2023.
Baca Juga
Melansir kantor berita TASS, larangan ekspor beras ini awalnya diberlakukan pada 30 Juni hingga 31 Desember 2022. Namun pemerintah kembali memperpanjang larangan hingga 30 Juni 2023.
Kebijakan larangan ekspor beras ini diambil tak lama setelah India juga memutuskan pelarangan ekspor beras nonbasmati mulai 20 Juli 2023.
Menurut catatan Bisnis, Larangan itu dilakukan untuk mengamankan stok beras di negaranya dan menahan kenaikan harga di pasar domestik akibat perubahan iklim.
“Untuk memastikan ketersediaan beras putih non-basmati memadai di pasar India dan untuk menahan kenaikan harga di pasar domestik, pemerintah India telah mengubah kebijakan ekspor,” kata Kementerian Pangan India dalam sebuah pernyataan, mengutip Reuters.
Namun demikian, pemerintah India mengecualikan beras pratanak, yang mewakili 7,4 juta ton ekspor pada 2022 dalam larangan tersebut. Selain itu, kapal yang sedang memuat beras akan diizinkan untuk ekspor.