Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengaku sudah sejak lama mencium adanya praktik kecurangan dalam perdagangan ponsel impor di Indonesia.
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengaku pernah mendapatkan ajakan dari beberapa pengusaha yang bermain curang dengan International Mobile Equipment Identity (IMEI).
“Saya pernah dihubungi beberapa pihak yang mengajak saya untuk dalam tanda petik bermain IMEI, sekitar satu tahun yang lalu,” kata Agus dalam konferensi pers daring pada Jumat (28/7/2023).
Agus kemudian mencoba menggali informasi apakah pengusaha-pengusaha tersebut sudah memiliki akses bekerja sama dengan institusi lain yang memiliki wewenang terhadap IMEI.
“Saya tes mereka, apakah kalian sudah punya akses di empat lembaga tadi, mereka sudah punya, ini tinggal Kemenperin saja,” ujarnya.
Agus menjelaskan, Kementerian yang dipimpinnya tersebut memang memiliki akses terhadap teknologi yang mengelola IMEI yaitu Central Equipment Identity Register (CEIR).
Baca Juga
Namun menurutnya, dalam hal ini Kemenperin tidak sendirian, ada empat instansi atau lembaga yang memiliki akses terhadap CEIR, meliputi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), juga penyelenggara jaringan bergerak seluler atau operator seluler.
Lebih lanjut Agus menerangkan, usai dihubungi oknum pengusaha yang ingin berbuat curang, dia segera memerintahkan bawahannya untuk memberantas praktik kecurangan tersebut.
Agus juga mengklaim, dalam hal ini Kemenperin menjadi institusi pemerintah pertama yang memerintahkan hal ini.
“Dengan pengalaman tersebut, saya panggil dan saya perintahkan Dirjen ilmate untuk membongkar praktik praktik tersebut. saya merupakan pihak pertama yang memerintahkan untuk praktik-praktik ini dibongkar,” jelas Agus.
