Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Prospek Cerah Ekonomi Makro hingga Kelebihan Pertamax Green 95

Prospek stabilitas ekonomi makro di Indonesia kian ciamik. Kendati penerimaan negara mengalami perlambatan pada paruh pertama tahun ini.
Menkeu Sri Mulyani membacakan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2024 dalam rapat Paripurna DPR RI, Selasa (30/5/2023). Dok Kemenkeu RI
Menkeu Sri Mulyani membacakan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2024 dalam rapat Paripurna DPR RI, Selasa (30/5/2023). Dok Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA — Prospek stabilitas ekonomi makro di Indonesia kian ciamik. Kendati penerimaan negara mengalami perlambatan pada paruh pertama tahun ini, soliditas pertumbuhan ekonomi RI diyakini akan berlanjut hingga tahun depan.

Artikel berjudul Prospek Cerah Stabilitas Ekonomi Makro menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id, hari ini. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

Berikut ini sorotan utama Bisnisindonesia.id, Kamis (27/7/2023):

1. Prospek Cerah Stabilitas Ekonomi Makro

Prospek stabilitas ekonomi makro di Indonesia kian ciamik. Kendati penerimaan negara mengalami perlambatan pada paruh pertama tahun ini, soliditas pertumbuhan ekonomi RI diyakini akan berlanjut hingga tahun depan.

Lembaga Pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) meningkatkan outlook Indonesia menjadi positif dari sebelumnya stabil, serta mempertahankan peringkat Indonesia pada BBB+ pada 25 Juli 2023.

Penilaian tersebut didukung oleh kinerja ekonomi yang tetap kuat dan terjaga di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa peningkatan outlook tersebut mencerminkan keyakinan kuat dari pemangku kepentingan internasional atas stabilitas makroekonomi dan prospek ekonomi jangka menengah, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.

2. 50 Tahun RI-Korsel, Berharap pada Potensi Tak Terbatas

Dalam menghadapi berbagai tantangan global yang kompleks, termasuk perubahan dinamika geopolitik di wilayah Indo-Pasifik, penguatan kerja sama bilateral dan persatuan menjadi salah satu kunci penting termasuk dengan Korea Selatan.

Memasuki usia kerja sama 50 tahun, Indonesia dan Korea Selatan telah berhasil membentuk ikatan mitra strategis khusus yang semakin kuat dan memberikan kontribusi positif bagi kedua negara.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dalam upaya meningkatkan kerja sama perdagangan dan industri, penting menggarisbawahi peran Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Perjanjian RCEP melibatkan 15 negara, termasuk anggota Asean dan lima mitra regional, membentuk kesepakatan perdagangan bebas terbesar dalam sejarah.

Perjanjian ini mencakup hampir 30 persen dari populasi, perdagangan, investasi langsung asing, dan Produk Domestik Bruto (PDB) dunia sehingga memberikan manfaat yang signifikan bagi negara-negara pesertanya.

3. Investor China & Singapura Mulai Agresif Akuisisi Leasing RI

Agresivitas investor asing mencaplok perusahaan pembiayaan diproyeksi masih berlanjut. Menyusul investor Korea dan Jepang, giliran China dan Singapura bakal memperluas jangkauan tentakelnya di Indonesia.

Aksi akuisisi di industri leasing tersebut sejatinya telah disampaikan oleh Otoritas Jasa Keuangan dalam Rapat Komisioner (RDK) pada pekan Juni 2023. Per Mei, otoritas telah mengumumkan sebanyak delapan perusahaan multifinance kecil dan menengah sedang dalam proses akuisisi oleh investor asing.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan,masuknya investor asing ke dalam negeri karena Indonesia memiliki potensi dengan jumlah penduduk yang besar. Begitu pula dengan tingkat suku bunga yang menawarkan imbal hasil (yield) yang menarik.

Misalnya, negara berjuluk Negeri Ginseng tersebut menjadi salah satu investor yang getol menanamkan investasi di Indonesia. Saat ini hampir 15 perusahaan joint-venture Korea yang ada di Tanah Air. Sama halnya dengan Jepang yang kini memiliki 30-an perusahaan joint-venture di Indonesia.

4. Menanti Daya Dorong GGRM dan MAPI pada Penguatan Lanjutan LQ45

Bursa Efek Indonesia mengumumkan dua emiten penghuni baru indeks LQ45, sekaligus mengakhiri spekulasi terkait emiten-emiten yang potensial masuk ke dalam indeks paling bergengsi tersebut. Kedua emiten itu yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI).

Masuknya kedua emiten tersebut sekaligus menggeser dua emiten lain yang sebelumnya menghuni indeks tersebut, yakni PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dan PT Timah Tbk. (TINS).

Perubahan komposisi ini merupakan agenda rutin evaluasi mayor oleh BEI terhadap susunan penghuni LQ45 dengan periode efektif berlaku pada Agustus 2023 hingga Januari 2024.

Saham rokok GGRM milik konglomerat Susilo Wonowidjojo dengan rasio free float 17,16 persen masuk Indeks LQ45 dengan bobot 0,51 persen terhadap indeks. Di sisi lain, saham peritel MAPI dengan rasio free float 48,64 memiliki bobot 0,83 persen terhadap LQ45.

5. Sederet Kelebihan Pertamax Green 95, BBM Anyar Pertamina

Fakta tentang Pertamax Green 95, produk bahan bakar minyak (BBM) terbaru yang dipasarkan PT Pertamina (Persero) masih menjadi pembahasan menarik, terutama menyangkut kelebihan bahan bakar kendaraan ramah lingkungan tersebut.

Produk BBM yang merupakan bauran bensin jenis Pertamax berkadar oktan (RON 92) dengan kandungan bioetanol 5 persen (E5) tersebut telah dirilis di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jawa Timur dan DKI Jakarta pada Senin (24/7/2023).

Adapun, Subholding Commercial & Trading Pertamina, PT Pertamina Patra Niaga menjual Pertamax Green 95 untuk Surabaya di SPBU Jemursari, Soetomo, Mulyosari, Merr, Ketintang, Karang Asem, Mastrip, Citra Raya Boulevard, Juanda, dan Buduran.

Sementara itu, produk Pertamax kelas wahid yang dijual seharga Rp13.500 per liter ini, di Jakarta tersedia di SPBU MT Haryono, Fatmawati 1 dan Fatmawati 2, Lenteng Agung, dan di SPBU Sultan Iskandar Muda Kebayoran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper