Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Titik Terang Blok Masela hingga Kinerja Lesu UNVR

Berita tentang perjalanan panjang Blok Masela bersama dengan beberapa berita lainnya menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini.
Ilustrasi top 5. Sumber: Canva
Ilustrasi top 5. Sumber: Canva

Bisnis, JAKARTA — Setelah lebih dari 20 tahun melewati perjalanan panjang dan berliku hingga sampai pada tahap terbaru saat ini, proyek LNG di Blok Masela yang memiliki potensi gas sangat besar itu diyakini dapat segera berjalan.

Berita tentang perjalanan panjang Blok Masela menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

Berikut ini highlight Bisnisindonesia.id, Rabu (26/7/2023):

 

1. Napas Panjang Blok Masela di Tangan Inpex-Pertamina-Petronas

Masuknya konsorsium PT Pertamina (Persero) bersama perusahaan migas asal Malaysia, Petroliam Nasional Berhad atau Petronas sebagai mitra Inpex Corporation di proyek gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) Abadi di Laut Arafura, Maluku memberi napas tambahan bagi pengembangan proyek strategis nasional itu. 

Setelah lebih dari 20 tahun melewati perjalanan panjang dan berliku hingga sampai pada tahap terbaru saat ini, proyek LNG di blok migas yang memiliki potensi gas sangat besar itu diyakini dapat segera berjalan. 

Terlebih, konsorsium PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina dan Petronas Masela Sdn. Bhd. (Petronas Masela) secara resmi telah menggenggam 35 persen hak partisipasi (participating interest/PI) yang dilepas Shell Upstream Overseas Ltd.

Selain itu, Inpex Masela Ltd. sebagai operator Blok Masela juga tetap berkomitmen melanjutkan proyek yang diharapkan dapat mengangkat kemampuan produksi minyak dan gas bumi nasional.

2. Memacu Penyaluran Pembiayaan MBR Informal Punya Rumah Pertama

Berbagai upaya dilakukan agar semua orang dapat memiliki rumah pertama tak terkecuali mereka yang merupakan kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). 

Adapun backlog hunian yang mencapai 12,75 persen terdiri dari non Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), sedangkan sisanya 87,25 persen merupakan kalangan MBR yang terdiri dari 19,6 persen fixed income atau pekerja tetap dan 74 persen dari kalangan informal atau non fixed income. 

Selama ini yang sulit untuk mendapatkan pembiayaan atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk rumah subsidi yakni MBR yang non-fixed income atau berpenghasilan tak tetap. Mereka dinilai unbankable karena penghasilan yang diperoleh harian dan besarannya pun tak menentu. 

PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk melalui anak usahanya yaitu UUS BTN (BTN Syariah) mengembangkan kerjasamanya dengan Muhammadiyah. Hal itu dilakukan dalam rangka meningkatkan penyaluran pembiayaan perumahan. Selain itu juga sebagai upaya mengurangi backlog hunian.

 

3. Makin Gurih Investasi Bisnis Perhotelan di Tengah Pemulihan

Sektor perhotelan Tanah Air rupanya masih menarik di mata investor. Investasi sektor perhotelan diproyeksikan melejit di tahun ini. Hal ini seiring pemulihan sektor perhotelan usai diterpa pandemi Covid-19. 

Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada semester I tahun 2023, total realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp678,7 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp18 triliun di antaranya berasal dari raihan investasi sektor hotel dan restoran. Total realisasi investasi sektor hotel dan restoran itu berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). 

Untuk investasi PMDN, sektor hotel dan restoran meraup Rp11,01 triliun dari 9.224 proyek yang menempati urutan 12 dari total peringkat realisasi investasi PMDN berdasarkan sektor di Indonesia. Adapun untuk peringkat pertama yang menyumbang raihan investasi PMDN terbanyak yakni sektor pertambangan dengan Rp39,3 triliun. 

Kemudian terkait investasi PMA, capaian investasi sektor hotel dan restoran sebesar US$507,3 juta atau setara Rp7,5 triliun dari 4.598 proyek. Realisasi itu membuatnya menempati urutan 13 dari total peringkat realisasi investasi PMA berdasarkan sektor di Indonesia.

4. Respons Positif Pasar, BI Pede Hadapi Naiknya Suku Bunga The Fed

Bank Indonesia (BI) dengan percaya dirinya memutuskan menahan suku bunga acuan atau BI-7 Days Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen. Pilihan menahan suku bunga ini telah dilakukan selama enam bulan beruntun, pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 24-25 Juli 2023. 

"Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor [imported inflation] dan memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.

Keputusan menahan suku bunga ini terjadi di tengah The Fed atau Federal Reserve yang diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada akhir bulan ini, meski dampak dari inflasi di Amerika Serikat (AS) mulai mereda.

Melansir dari Bloomberg, sejumlah bank sentral utama dunia akan bertemu pada pekan terakhir Juli 2023 untuk menetapkan kebijakan moneter di tengah berlanjutnya tanda-tanda bahwa krisis inflasi terburuk dalam beberapa dekade terakhir mulai mereda.

Bukan hanya The Fed, Bank Sentral Eropa juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Kebijakan tersebut akan lebih mengarah kepada sinyal dari para pembuat kebijakan mengenai apakah kenaikan akan berlanjut atau apakah mereka merencanakan jeda yang lebih lama.

 

5. Menakar Kinerja Unilever (UNVR) yang di Bawah Ekspektasi

PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) melaporkan kinerja keuangan semester I/2023 pada Senin (24/7/2023). Raihan pendapatan dan laba UNVR di bawah ekspektasi konsensus analis.

Menurut konsensus analis Bloomberg, UNVR diprediksi mencatatkan pendapatan Rp11,08 triliun pada kuartal II/2023 dan laba bersih Rp1,47 triliun. Nilai itu masing-masing naik dari kuartal I/2023 sejumlah Rp10,6 triliun dan Rp1,4 triliun.

Secara kumulatif, total pendapatan UNVR pada semester I/2023 diprediksi mencapai Rp21,69 triliun dengan raihan laba bersih Rp2,88 triliun. Namun, realisasinya, pendapatan UNVR mencapai Rp20,29 triliun dan laba bersih Rp2,75 triliun.

Konsensus analis Bloomberg juga masih memandang positif prospek saham UNVR. Dari 29 analis yang memantau, 13 di antaranya merekomendasikan beli, 8 sarankan tahan, dan 8 lainnya memilih rekomendasi jual. Target harga rata-rata saham UNVR ialah Rp4.590.

Pada penutupan perdagangan kemarin, saham UNVR berada di posisi Rp4.290, sama seperti akhir pekan lalu. Saham UNVR bergerak di rentang 4.270-4.340.

Transaksi saham UNVR mencapai Rp37,79 miliar. Kapitalisasi pasarnya Rp163,66 triliun dan valuasi PER 30,63 kali. Sepanjang 2023, saham UNVR masih turun 8,72 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper