Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Pengembangan dan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang optimistis bahwa para pengusaha Indonesia mampu mengantisipasi suku bunga acuan The Fed yang diprediksi akan naik.
Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia memperkirakan Federal Reserve akan menaikkan Fed fund 25 bps pada Juli dan September 2023.
"Kenaikan suku bunga Fed bukan sekali dua kali, setiap ada isu seperti ini tentu pengusaha akan mengantisipasi," ujar Sarman saat dihubungi, Selasa (25/7/2023).
Kendati demikian, Sarman tidak memungkiri kenaikan suku bunga The Fed akan membebani pengusaha, terutama yang memiliki transaksi maupun utang dalam nilai dolar. Menurutnya, beban biaya untuk impor juga akan bertambah saat kurs rupiah terhadap dolar melemah imbas penguatan suku bunga di Amerika Serikat.
"Kita berharap hal ini tidak berkepanjangan dan ekonomi global bisa cepat pulih," tuturnya.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Selasa (11/7/2023), Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan perlambatan ekonomi global membuat tekanan inflasi cenderung masih tinggi, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa.
Baca Juga
Bank Indonesia pun memperkirakan ekonomi global tahun ini hanya akan tumbuh 27 persen, jauh melambat dibandingkan pertumbuhan tahun lalu sebesar 3,4 persen.
Menurutnya, tekanan inflasi yang masih cenderung tinggi menyebabkan tingkat suku bunga acuan di AS dan Eropa akan bertahan lebih lama pada level yang tinggi atau higher for longer.
"Bahkan di AS diperkirakan ada kenaikan FFR [Fed Funds Rate] satu hingga dua kali lagi pada Juli dan Agustus," ujar Destry.