Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Keluar dari Kesepakatan Ekspor Biji-bijian, Bos BI: Dampaknya Minim!

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan Rusia keluar dari kesepakatan ekspor biji-bijian dampaknya minim ke inflasi global.
Kapal-kapal, termasuk yang membawa biji-bijian dari Ukraina dan menunggu inspeksi, terlihat berlabuh di lepas pantai Istanbul pada 2 November 2022 di Istanbul, Turki. Rusia menangguhkan partisipasinya dalam Prakarsa Biji-Bijian Laut Hitam yang didukung PBB pekan lalu dengan menyatakan tidak dapat menjamin keselamatan kapal sipil setelah serangan terhadap armada Laut Hitam Rusia. Bloomberg/ Getty Images
Kapal-kapal, termasuk yang membawa biji-bijian dari Ukraina dan menunggu inspeksi, terlihat berlabuh di lepas pantai Istanbul pada 2 November 2022 di Istanbul, Turki. Rusia menangguhkan partisipasinya dalam Prakarsa Biji-Bijian Laut Hitam yang didukung PBB pekan lalu dengan menyatakan tidak dapat menjamin keselamatan kapal sipil setelah serangan terhadap armada Laut Hitam Rusia. Bloomberg/ Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan ke depan masih ada potensi meningkatnya tekanan inflasi, seiring dengan Rusia yang mengakhiri kesepakatan Black Sea Grain Initiative yang mendorong kekhawatiran bahwa tekanan harga pangan global akan meningkat.

Namun demikian, Perry mengatakan dampak dari keluarnya Rusia dari kesepakatan tersebut cenderung terbatas, sejalan dengan normalisasi harga komoditas di pasar global.

“Apakah ada pengaruh [Rusia keluar dari kesepakatan ekspor biji-bijian]? Ada pengaruhnya, tapi tidak signifikan, bahkan harga komoditas global cenderung menurun,” katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur, Selasa (25/7/2023).

Bank Indonesia (BI) optimistis laju inflasi domestik akan terkendali pada tingkat di bawah 4 persen hingga akhir 2023. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menilai inflasi akan tetap terkendali pada sasaran target 2 hingga 4 persen di tahun ini dan melandai pada tingkat 1,5 hingga 3,5 persen pada 2024.

Adapun, pada Juni 2023, inflasi umum tercatat sebesar 3,52 persen secara tahunan, sehingga berada dalam sasaran 2-4 persen. 

Penurunan inflasi pada periode tersebut terjadi pada seluruh kelompok. Inflasi inti tercatat sebesar 2,58 persen secara tahunan, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,66 persen. 

Menurutnya, perkembangan ini dipengaruhi oleh stabilnya nilai tukar, harga komoditas global yang turun, rendahnya dampak lanjutan dari inflasi volatile food, serta terkendalinya ekspektasi inflasi. 

Sementara itu, inflasi kelompok volatile food tercatat sebesar 1,20 persen secara tahunan, turun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,28 persen. Inflasi kelompok administered prices pun turun dari 9,52 persen menjadi 9,21 persen secara tahunan. 

“Kembalinya inflasi ke dalam sasaran sebagai hasil positif dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi pangan antara BI dan pemerintah, baik pusat dan daerah, dalam TPIP dan TPID melalui penguatan GNPIP di berbagai daerah,” kata Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper