Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Setop Ekspor Biji-bijian, PBB: Banyak yang Mati Kelaparan!

PBB mengungkapkan banyak orang yang akan mati kelaparan jika Rusia ngotot setop ekspor biji-bijian.
Kapal kargo berbendera Sierra Leone, Razoni membawa gandum dan biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Odesa, kata Kementerian Pertahanan Turki, Senin (1/8/2022)./Istimewa
Kapal kargo berbendera Sierra Leone, Razoni membawa gandum dan biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Odesa, kata Kementerian Pertahanan Turki, Senin (1/8/2022)./Istimewa

Erdogan Bakal Temui Putin

 

Presiden Turki Tayyip Erdogan berharap untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin bulan depan dan mengatakan bahwa pembicaraan tersebut dapat mengarah pada pemulihan Black Sea Grain deal.  

 

Erdogan juga akan menyerukan kepada negara-negara Barat untuk mempertimbangkan tuntutan Rusia.

 

Pasalnya, Rusia menyabotase kesepakatan tersebut akibat Uni Eropa memutus sistem pembayaran internasional SWIFT Bank Pertanian Rusia Rosselkhozbank sejak Juni 2022. Hal tersebut berdampak pada jatuhnya harga biji-bijian yang Rusia ekpor. 

 

Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, mengatakan bahwa Moskow tidak keberatan dengan kesepakatan Laut Hitam, terutama karena Laut Hitam sangat penting bagi pasar pangan global bagi banyak negara, 

 

“Moskow siap untuk kembali jika daftar tuntutannya dipenuhi,” katanya. 

 

Bloomberg menyampaikan bahwa PBB telah menengahi proposal konkret dengan Komisi Eropa untuk menghubungkan anak perusahaan Rosselkhozbank ke SWIFT.

 

"Kami tetap terbuka untuk mengeksplorasi solusi dengan PBB. yang akan berkontribusi pada dimulainya kembali kesepakatan biji-bijian," ujar utusan Uni Eropa untuk PBB, Olof Skoog, kepada dewan.

 

Sementara itu, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield, mengatakan bahwa Rusia tidak memiliki alasan yang sah untuk keluar dari kesepakatan tersebut. Bahkan menurutnya, hal yang dilakukan Rusia merupakan pemerasan untuk memenuhi keinginan Rusia. 

 

Ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia tidak tunduk pada sanksi-sanksi Barat, tetapi Moskow mengatakan bahwa pembatasan-pembatasan pada pembayaran, logistik dan asuransi telah menjadi penghalang bagi pengiriman.

 

"Mereka akan membuat Anda percaya bahwa sanksi-sanksi telah menghalangi ekspor mereka. Hal itu tidak mungkin jauh dari kebenaran. Rusia hanya menggunakan Laut Hitam sebagai alat pemerasan, mereka menyandera kemanusiaan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper