Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan streaming musik Spotify berencana menaikkan biaya langganan per bulan untuk layanan tanpa iklan.
Dilansir Bloomberg pada Sabtu (22/7/2023), Spotify bakal menaikkan biaya langganan sebesar US$1. Dengan demikian, setiap bulan pelanggan Spotify di Amerika Serikat mesti merogoh kocek US$10,99 atau sekitar Rp163.751 (asumsi kurs Rp14.900).
"Belum ada keputusan resmi, tetapi bisa diumumkan pada awal pekan depan," demikian ujar sumber Bloomberg yang mengetahui rencana tersebut.
Baca Juga
Rencana kenaikan biaya ini sesuai dengan arah Spotify untuk mengenalkan layanan baru, yaitu super-premium dengan kualitas suara tinggi. Berita mengenai layanan super-premium Spotify ini pernah diulas oleh Bloomberg pada bulan lalu.
Sementara, berita mengenai rencana kenaikan biaya Spotify telah diberitakan pada Jumat kemarin oleh Wall Street Journal, membuat harga saham Spotify ditutup pada US$171,71 dengan penurunan tidak lebih dari 1 persen.
Perusahaan streaming musik ini diketahui masih mempertahankan harga di saat perusahaan lain, seperti Amazon dan Apple, telah menaikkan biaya langganan dalam setahun terakhir.