Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! India Bakal Setop Ekspor Beras, Pasar Global Ketar-ketir!

Kebijakan pemerintah India untuk menyetop ekspor beras dinilai akan menganggu pasar global. Benarkah?
Ilustrasi buruh mengangkut karung beras. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ilustrasi buruh mengangkut karung beras. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Keputusan India untuk menyetop ekspor beras dinilai dapat mengganggu pasar beras global, jauh lebih besar dibandingkan yang dilakukan Ukraina di pasar gandum saat Rusia menyerang negara tersebut. 

Presiden Asosiasi Eksportir Beras BV Krishna Rao menyampaikan larangan ekspor beras dari India yang dinilai mendadak ini akan menyakiti para pembeli yang tidak bisa menggantikan pengiriman dari negara lain.

“Larangan ekspor yang tiba-tiba akan sangat menyakitkan bagi pembeli, yang tidak dapat menggantikan pengiriman dari negara lain,” kata Rao mengutip Reuters, Jumat (21/7/2023).

Beras menjadi makanan pokok bagi lebih dari 3 miliar orang dan hampir 90 persen dari tanaman intensif air diproduksi di Asia, di mana pola El Nino biasanya menurunkan curah hujan. Selain itu, harga beras di level global sudah berada di level tertinggi dalam 11 tahun.

India menyumbang lebih dari 40 persen ekspor beras dunia. Sementara, Thailand dan Vietnam tidak memiliki cukup persediaan untuk menutupi kekurangan tersebut. 

Rao mengatakan pembeli asal Afrika akan paling terpengaruh dengan keputusan ini. Selain itu, banyak negara akan mendesak India untuk kembali membuka keran ekspornya. Adapun, pembeli utama beras India antara lain, Benin, Senegal, Ivory Coast, Togo, Guinea, Bangladesh, dan Nepal.

Pemerintah India resmi menghentikan eskpor beras non basmati pada Kamis (20/7/2023). Kebijakan ini diberlakukan untuk memastikan ketersediaan beras non basmati di dalam negeri dan menahan kenaikan harga di pasar domestik.

Namun, beras pratanak, yang mewakili 7,4 juta ton ekspor pada 2022 tidak termasuk dalam larangan tersebut.

“Untuk memastikan ketersediaan beras putih non basmati yang memadai di pasar India dan untuk menahan kenaikan harga di pasar domestik, pemerintah India telah mengubah kebijakan ekspor,” kata Kementerian Pangan India dalam sebuah pernyataan, mengutip Reuters, Jumat (21/7/2023).

Larangan ini berlaku mulai 20 Juli. Namun, kapal yang sedang memuat beras akan diizinkan untuk ekspor. 

Kebijakan ini bukan kali pertama India melakukan larangan ekspor. India sebelumnya sempat memperpanjang larangan ekspor gandum setelah membatasi pengiriman beras pada September 2022. Hasil panen tebu yang menurun juga membuat negara ini melakukan pembatasan ekspor gula.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper