Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut mulai ketar-ketir dengan kondisi stok ban untuk alat berat yang menipis.
Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Irwandy Arif menyebut stok ban untuk alat berat mulai mengkhawatirkan dalam kurun waktu satu hingga dua bulan kedepan.
“Sekarang kita antisipasi kekurangan ban. Ban untuk alat berat, itu kan masih belum beres impornya, jadi mulai ketar-ketir,” kata Irwandy saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (21/7/2023).
Irwandy menjelaskan, apabila kondisi kurangnya pasokan ban untuk alat berat terus terjadi, hal tersebut dikhawatirkan dapat berdampak terhadap berhentinya proses produksi.
Pemerintah, kata Irwandy, tengah berkoordinasi dengan kementerian terkait guna menangani stok ban alat berat yang mulai menipis.
“Kita harapkan ada solusi segera lah, pemerintah tentunya berusaha ke situ, komunikasi dilakkan dengan asosiasi dan industri,” ucapnya.
Baca Juga
Irwandy menyebut krisis pasokan ban alat berat harus ditindaklanjuti dengan cepat. Tidak hanya dari pemerintah, Kementerian ESDM meminta pihak industri juga memenuhi persyaratan guna impor ban untuk alat berat.
“Iya ini kebijakan-kebijakan itu harus jalan, asal industri memenuhi persyaratan,” ujar Irwandy.