Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut pembahasan terkait dengan saham PT Vale Indonesia Tbk. menemukan sejumlah titik terang.
Staf Khusus Menteri ESDM, Irwandy Arif menyebut bahwa konsolidasi antara INCO dan pihaknya masih terus berjalan. Pemerintah, kata dia, masih terus bernegoisasi dengan INCO dalam pembahasan sejumlah poin.
“Sedang berproses, belum selesai. Tapi ada titik terang, ada beberapa poin yang sedang diselesaikan,” kata Irwandy saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (21/7/2023).
Namun, Irwandy belum dapat membeberkan secara rinci terkait dengan poin-poin yang tengah dibahas dalam tahap negosiasi tersebut. Selain itu, Irwandy masih enggan untuk membuka besaran saham yang akan dilepas INCO.
Pasalnya, beberapa waktu Menteri ESDM, Arifin Tasrif menyebut bahwa saham yang dilepas Vale Indonesia untuk divestasi hanya sebesar 14 persen.
“Kita lihat nanti saja [Vale lepas 20 persen],” ucapnya.
Baca Juga
Diberitakan sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui Komisi VII mendesak pemerintah untuk segera melakukan divestasi INCO, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020.
Dalam Rapat Kerja dengan Kementerian ESDM, Senin (5/6/2022), sejumlah anggota DPR menyatakan pentingnya divestasi Vale Indonesia sebelum masa pemerintahan Presiden Joko Widodo berakhir.
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDIP Yulian Gunhar mengatakan terlaksananya divestasi 51 persen saham Vale Indonesia akan menjadi catatan sejarah di era Jokowi karena berhasil ‘membawa pulang’ nikel tanah air. Kesuksesan yang serupa pernah ditorehkan melalui divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia.
“Besar harapan kami DPR, ESDM, dan kepemimpinan Jokowi, kembali membuat prestasi bukan hanya pada Freeport tetapi juga Vale Indonesia. Ini akan menjadi catatan sejarah, 51 persen tertuang dalam kepemimpinan Jokowi,” kata Gunhar, dikutip dari siaran pers Selasa (6/6/2023).