Bisnis.com, JAKARTA - Daya tarik Pelabuhan Patimban terbukti mampu mendongkrak harga lahan di Kawasan Industri Subang. Terlebih, infrastruktur logistik yang semakin memadai membuatnya semakin dilirik investor.
Senior Associate Director Colliers Indonesia, Ferry Salanto, mengatakan ketersediaan lahan di kawasan industri Cikarang, Bekasi yang semakin menyempit memicu pergeseran pengembangan lahan ke wilayah timur, termasuk Subang hingga Purwakarta.
"Ada kecenderungan harga tanah itu mulai meningkat, karena memang banyak sektor industri itu menyerap lahan, sedangkan lahannya nggak banyak tersedia," kata Ferry dalam Media Briefing Colliers 2Q 2023, Kamis (20/7/2023).
Menurut Ferry, tak sedikit pengembang kawasan industri yang mendekat ke wilayah tersebut. Dia menyebut, Pelabuhan Patimban menjadi salah satu katalis positif yang memicu pengembang memperluas lahan garapannya.
Dengan tanah yang telah dikuasai sejumlah pengembang kawasan industri, kini proses pengerjaan cut and fill lahan dan pembangunan telah mulai terlihat.
"Dari banyaknya developer yang sudah mulai membangun kawasan industri di sana dari harga awal dan tentu itu akan mengalami ekskalasi kenaikan," ujarnya.
Baca Juga
Tidak hanya Subang, dia pun menilai kawasan sekitarnya yang dapat mengakses Pelabuhan Patimban dengan mudah dapat terkena imbas kenaikan harga, seperti Purwakarta dan Karawang.
Berdasarkan catatan Colliers, harga lahan industri di Karawang yakni di kisaran US$154 atau Rp2,2 juta per meter persegi, sedangkan di Bekasi harga lahan industri sudah lebih tinggi yakni di kisaran US$201 atau Rp2,9 juta per meter persegi.
Pada awal 2023, diketahui harga jual lahan di kawasan industri Subang yakni di kisaran harga jual lahan di kawasan tersebut yakni sebanyak US$125 atau Rp1,8 juta per meter persegi.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana memindahkan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan PT Pindad ke kawasan industri Subang, Jawa Barat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. Dia menuturkan bahwa wacana tersebut menjadi salah satu pembahasan yang diungkapkan saat dirinya bertemu menghadap Jokowi di Istana Bogor pada Minggu (16/7/2023).
Dia menyebut, salah satu alasan Presiden Jokowi ingin memindahkan PT Pindad dan PT DI ke Subang ialah agar lokasinya lebih dekat dengan Bandara Kertajati.
"Dan kalau kita lihat juga bagaimana ketika di Kertajati, Bapak Presiden menginginkan adanya Pindad dan PT DI itu pindah ke Subang supaya terpadu, karena lokasi Pindad itu kan sudah di tengah kota," kata Erick saat ditemui awak media di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Lebih lanjut, dia menjelaskan, pemilihan lokasi pindah diarahkan ke Subang dengan pertimbangan lokasi Pindad dan PT DI saat ini yang dinilai telah berada di pusat keramaian kota.
Seiring dengan hal tersebut, Erick Thohir juga mengajak Wakil Menteri BUMN yang baru saja dilantik yakni Rosan Roeslani untuk dapat turut melakukan tindak lanjut atas rencana mengembangkan industri pertahanan tersebut.