Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Dampak The Fed dan Ekonomi China Hingga PHK Lamudi

Ulasan tentang ekonomi Indonesia di tengah gejolak ekonomi global yang sedang tinggi menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, Rabu (19/7/2023).
Ilustrasi-Canva
Ilustrasi-Canva

Bisnis.com, JAKARTA — Fundamental ekonomi Indonesia diperkirakan masih cukup kuat dalam menghadapi tekanan tren ekonomi global, bahkan di tengah tekanan suku bunga Federal Reserve (The Fed) dan perlambatan ekonomi China.

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai fenomena ekonomi global tidak langsung berdampak terhadap ekonomi Indonesia. Hal itu dikarenakan sumber utama ekonomi Indonesia adalah domestik yang memungkinkannya akan terus bertumbuh dan kebal terhadap tekanan dari luar. 

Ulasan tentang ekonomi Indonesia di tengah gejolak ekonomi global yang sedang tinggi menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, selain beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.

Berikut intisari dari top 5 News Bisnisindonesia.id yang menjadi pilihan editor, Rabu (19/7/2023):

 

Angka Kemiskinan BPS Kok Beda sama Bank Dunia?

Saat pemerintah dalam standar BPS mencatatkan penurunan garis kemiskinan, Bank Dunia justru sebaliknya. Lembaga keuangan global itu dalam acuannya memasukkan 40 persen penduduk Indonesia dalam kategori miskin. 

Bank Dunia dalam perhitungan terbarunya menetapkan garis kemiskinan ekstrem menjadi US$2,15 dari sebelumnya US$1,9 per kapita per hari. Basis perhitungan ini mengacu pada paritas daya beli (purchasing power parities/PPP) 2017. Dengan konsep ini, Bank Dunia dapat menyesuaikan angka pendapatan domestik bruto atau PDB yang berbeda di setiap negara.

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah orang miskin di Tanah Air mengalami penurunan menjadi 25,9 juta orang atau sekitar 9,36 persen penduduk, angka tersebut mengalami penurunan bila dibandingkan kondisi September 2022.

Dasar pehitungan tingkat kemiskinan versi BPS ini adalah penduduk dengan penghasilan Rp550.458 per orang per bulan dalam rumah tangga. BPS juga mencatat, rata-rata anggota keluarga dalam rumah tangga miskin mencapai 4,71 orang atau dengan kata lain batas penghasilan yang dikategorikan keluarga miskin Rp2.592.657 per rumah tangga miskin per bulan. 

 

Melihat Dampak The Fed dan Ekonomi China Melambat ke Indonesia

Gejolak perekonomian global masih dalam kondisi tidak pasti. Efek berkepanjangan konflik Rusia dan Ukraina, perang dagang semikonduktor dua kekuatan ekonomi dunia antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta krisis energi dunia masih menjadi faktor yang mempengaruhi ekonomi domestik suatu negara.

Dalam Global Economic Prospects edisi Juni 2023, Bank Dunia bahkan memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara-negara maju masih akan melambat di level 0,7 persen pada 2023 dari kondisi 2022 yang tumbuh 2,6 persen. 

Proyeksi ini melihat bahwa masih ada tekanan terhadap negara-negara dari turbulensi ekonomi global yang belum baik. Namun, indikator perlambatan ekonomi di Indonesia dinilai belum terlihat, meskipun telah terjadi tekanan global kenaikan suku bunga AS.

Salah satu faktor ekonomi Indonesia masih sehat, antara lain adalah nilai tukar mata uang Indonesia, yakni rupiah yang masih terbilang stabil di antara nilai tukar mata uang negara lainnya di dunia.  

 

Pengembangan Kawasan Gading Serpong Jadi Pusat Ekonomi Baru

Kawasan Gading Serpong di Kabupaten Tangerang terus mengalami pertumbuhan dalam 20 tahun terakhir. Perkembangan yang pesat kawasan Gading Serpong ini tak terlepas dari pengelolaan bersamaan oleh dua developer ternama, yaitu Paramount Land dan Summarecon Serpong yang merupakan bagian dari PT Summarecon Agung Tbk.

Masing-masing kedua developer ini diketahui menguasai lahan 1.000 hektare setiap pengembangan properti dari total luas lahan kawasan Gading Serpong berkisar 2.000 hektare. Kawasan Gading Serpong saat ini dihuni sebanyak 20.000 kepala keluarga (KK). 

Dahulu wilayah Serpong, BSD City, Gading Serpong menjadi kawasan yang dianggap sebelah mata dan tersemat kota pinggiran. Namun, kawasan tersebut berkembang pesat dengan sejumlah fasilitas termasuk akses infrastruktur jalan tol dan transportasi yang menjelma menjadi kawasan elite. 

Lengkapnya fasilitas yang ditawarkan di kawasan Serpong, BSD City, dan Gading Serpong ini juga membuat banyak warga yang tinggal di Jakarta berpindah ke kawasan tersebut. 

 

Utak-atik Hyundai di Segmen LMPV

Setelah setahun mengaspal di Indonesia, Hyundai melakukan pembaruan pada Stargazer sekaligus menghadirkan varian baru Essential untuk meningkatkan daya saingnya terhadap sejumlah rival di pasar, seperti Avanza, Xpander, dan Xenia.

Stargazer adalah mobil penumpang keluarga yang bermain di segmen kendaraan serbaguna kecil (low multipurpose vehicle/LMPV). Stargazer adalah produk unggulan Hyundai yang dirakit di Indonesia ketiga setelah model utilitas sportif (SUV) Creta, dan mobil listrik baterai (BEV) Ioniq 5. 

LMPV adalah segmen pasar paling gemuk, tetapi juga banyak pemain mapan. Ada Toyota Avanza yang memimpin pasar sejak bertahun-tahun terakhir, lalu Mitsubishi Xpander, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, Nissan Livina, Honda Mobilio, hingga Wuling Confero. 

Hyundai Stargazer mulai memasuki pasar Indonesia pada Juli 2022, ditandai dengan pembukaan pemesanan (open booking) sekaligus dimulainya pengiriman mobil tersebut dari pabrik ke jaringan dealer. Stargazer dihadirkan dalam empat varian, yakni Active, Tren, Style, dan Prime. 

Memasuki semester kedua tahun ini, Hyundai mengambil siasat baru untuk untuk meningkatkan daya saing dengan meningkatkan beberapa fitur untuk bersaing dengan rival, seperti Avanza. Selain melakukan pembaruan pada Stargazer, Hyundai juga menghadirkan varian baru Stargazer Essential. 

 

Lamudi Indonesia PHK Karyawan saat Pendapatan Tumbuh

Lamudi Indonesia, startup di bidang properti (PropTech), memutuskan untuk melakukan PHK karyawan di sejumlah departemen. Hal ini dilakukan sebagai bagian langkah restrukturisasi perusahaan.

Restrukturisasi perusahaan dilakukan di tengah kondisi bisnis PropTech yang melaju. Dalam dua tahun terakhir, Lamudi telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dan mencatat kenaikan jumlah pelanggan berbayar sebesar 185 persen, serta peningkatan pendapatan sebesar 88 persen.

CEO Lamudi Indonesia, Mart Polman, mengatakan upaya PHK tersebut bertujuan untuk memaksimalkan pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi bisnis, sehingga keberlanjutan bisnis jangka panjang dapat tercapai. 

Adapun, bagi karyawan yang terdampak dalam restrukturisasi ini, pihaknya berkomitmen untuk memberikan dukungan berupa dukungan finansial, kesehatan yang lebih dari yang diwajibkan oleh peraturan yang berlaku dan program outplacement untuk membantu karyawan menemukan pekerjaan berikutnya.

Menurut Polman, optimalisasi yang dilakukan kini bertujuan agar perusahaan dapat mempertahankan laju pertumbuhan yang tinggi. Pihaknya optimistis dapat terus menghadirkan layanan yang kompetitif sebagai perusahaan properti teknologi terdepan di Indonesia. 

Pada akhir 2022, perusahaan induk Lamudi.co.id, Emerging Markets Property Group (EMPG) yang berbasis di Uni Emirat Arab mendapatkan pendanaan senilai US$200 juta atau setara Rp3,11 triliun.

Pendanaan tersebut merupakan peningkatan signifikan terhadap valuasi perusahaan sejak 2020 lalu. Adapun, dana investasi tersebut berasal dari perusahaan dana ekuitas pertumbuhan Affinity Partners asal Amerika Serikat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Sumber : Bisnisindonesia.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper