Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perundingan IEU-CEPA Putaran ke-15 Rampung, Begini Komitmen Indonesia & Uni Eropa

Indonesia dan Uni Eropa telah menuntaskan Perundingan Indonesia- European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) putaran ke-15.
Lambang Uni Eropa terpampang di depan gedung Parlemen Eropa di Brussels, Belgia, Rabu (27/5/2020)./Bloomberg-Geert Vanden Wijngaert
Lambang Uni Eropa terpampang di depan gedung Parlemen Eropa di Brussels, Belgia, Rabu (27/5/2020)./Bloomberg-Geert Vanden Wijngaert

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia dan Uni Eropa menegaskan komitmennya usai menyelesaikan Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) putaran ke-15.

Perundingan putaran ke-15 telah berlangsung pada 10 Juli 2023 hingga 14 Juli 2023 di Yogyakarta, Indonesia. Pertemuan ini diklaim sebagai langkah kedua belah pihak dalam mengakselerasi Perundingan IEU-CEPA.

Dalam putaran ke-15, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Perundingan Bilateral Johni Martha, selaku Ketua Kelompok Perunding Indonesia. 

Adapun, tim perunding Uni Eropa dipimpin Deputy Head of Unit for the Southeast Asia, Australia, and New Zealand Filip Deraedt.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono mengapresiasi komitmen kedua belah pihak untuk menyelesaikan negosiasi IEU-CEPA secara substansial sesegera mungkin.

“Kedua tim perunding telah melakukan upaya terbaiknya, mencoba mencari solusi kreatif untuk isu-isu di bawah Perundingan IEU-CEPA. Setelah putaran terakhir di Brussels, kami optimis dapat tercapai kemajuan substansial dalam perundingan,” jelasnya dalam siaran pers, Minggu (16/7/2023) malam.

Secara terperinci, Indonesia dan Uni Eropa mencapai kemajuan pembahasan teks dalam perundingan ke-15. Salah satunya dengan disepakatinya Bab Kerja sama Ekonomi dan Peningkatan Kapasitas (Economic Cooperation and Capacity Building/ECCB). 

Ke depan, kesepakatan tersebut secara resmi menjadikan ECCB sebagai bab ke-7 yang berhasil diselesaikan di bawah Perundingan IEU-CEPA.

“Sesuai dengan arahan Presiden Indonesia dan pimpinan Uni Eropa, tim perunding kedua pihak terus berusaha mengakselerasi kemajuan perundingan. Selain penyelesaian Bab Kerja Sama Ekonomi, kelompok kerja lainnya juga melakukan diskusi yang konstruktif di minggu ini,” jelas Johni.

Selanjutnya, putaran ke-15 ini mencakup pembahasan pada 15 isu runding. Isu tersebut yakni, perdagangan barang, ketentuan asal barang, sistem pangan berkelanjutan, klausul anti-fraud, hambatan teknis perdagangan, perdagangan jasa, perdagangan digital, investasi, penyelesaian sengketa investasi, pengadaan pemerintah, perdagangan dan pembangunan berkelanjutan, penyelesaian sengketa, ketentuan institusional, kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas, serta subsidi untuk pertemuan daring.

Perundingan putaran ke-16 rencananya akan dilaksanakan pada akhir 2023 di Brussels, Belgia.

“Diharapkan Indonesia dan Uni Eropa tetap memiliki komitmen yang sama dalam rangka menjaga momentum positif kemajuan yang diperoleh di putaran ini. Saya juga mendorong komunikasi erat dan pertemuan intersesi jika diperlukan untuk seluruh Kelompok Kerja,” jelas Johni.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas (ratas) bersama jajarannya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (13/7/2023). Dalam ratas itu dibahas mengenai penyelesaian perundingan IEU-CEPA.

Dalam keterangannya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa lima isu strategis perlu untuk segera diselesaikan agar perundingan Indonesia - EU CEPA dapat rampung akhir tahun ini.

"Diharapkan kalau lima isu ini bisa selesai maka di akhir tahun ini Indonesia - EU CEPA bisa diselesaikan. Tinggal satu perundingan lagi," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (13/7/2023).

Airlangga menjelaskan, isu strategis pertama yang dibahas yaitu mengenai belanja atau pembelian pemerintah. Menurut Menko, Uni Eropa meminta agar Indonesia melakukan belanja pemerintah secara terbuka.

"Indonesia mengusulkan bahwa kita akan menyiapkan positive list mana yang kita bisa berikan untuk akses internasional,” lanjutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper