Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Infrastruktur Rusak Akibat Banjir Lahar Gunung Semeru, PUPR Turun Tangan

Kementerian PUPR memastikan infrastruktur yang rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru segera diperbaiki.
Banjir lahar dingin di Lumajang dari Gunung Semeru erupsi./Instagram Lumajangku
Banjir lahar dingin di Lumajang dari Gunung Semeru erupsi./Instagram Lumajangku

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan bahwa lima jembatan usak usai Lumajang diterpa banjir lahar dingin dari Gunung Semeru.

Menanggapi hal tersebut, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, meninjau langsung infrastruktur yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru.

Dalam kunjungannya, Menteri PUPR dilaporkan telah meninjau tiga jembatan yang putus yakni Jembatan Kali Glidik II di Desa Sidomulyo,  jembatan Gladak Perak/Besuk Kobokan serta jembatan gantung Kebondeli.

Di samping itu, Menteri PUPR juga meninjau tanggul pengarah arus Besuk Kobokan yang turut terdampak.

"Kami datang ke sini untuk dua hal. Pertama melihat progres pembangunan infrastruktur terdampak letusan Gunung Semeru pada Desember 2021 lalu. Alhamdulillah sudah selesai semua, seperti jembatan, tanggul pengarah arus, hunian tetap untuk warga terdampak dan penanganan longsoran. Kedua, kami bersama pemerintah daerah melihat prasarana yang rusak akibat banjir lahar Gunung Semeru," jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/7/2023).

Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan koordinasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), penanganan lima jembatan yang rusak akibat bencana banjir lahar dingin dari Gunung Semeru dikerjakan secara bersama antara Kementerian PUPR dan Pemerintah Daerah. 

Dengan perincian, dua jembatan rusak akan menjadi wewenang Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dua jembatan lainnya dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang, sedangkan Jembatan Kali Glidik II yang berada di jalan nasional akan diperbaiki oleh Kementerian PUPR.

Adapun dalam realisasinya, penanganan Jembatan Kali Glidik II akan dilakukan dengan mengganti jembatan lama dengan jembatan baru rangka baja secara permanen.

Saat ini Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR tengah melakukan evaluasi konstruksi jembatan lama agar struktur jembatan yang baru lebih kuat.

"Jembatan permanen akan dibangun dari 2 arah dari Lumajang dan Malang sehingga lebih cepat, target selesai sekitar 4 bulan. Nanti dibangun lebih tinggi 3,5 meter," ujar Menteri Basuki.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper