Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom DBS Proyeksi Cadangan Devisa RI Sekitar US$145 Miliar pada Akhir 2023

Ekonom DBS Bank Radhika Rao memperkirakan cadangan devisa Indonesia akan meningkat dan mencapai kisaran US$141 miliar hingga US$145 miliar pada 2023.
Ilustrasi cadangan devisa Indonesia dalam mata uang dolar AS/Dok. Bank Indonesia
Ilustrasi cadangan devisa Indonesia dalam mata uang dolar AS/Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Cadangan devisa Indonesia dinilai masih berpotensi meningkat hingga akhir tahun 2023.

Senior Economist DBS Bank Radhika Rao memperkirakan cadangan devisa Indonesia akan meningkat dan mencapai kisaran US$141 miliar hingga US$145 miliar pada 2023.

Hal ini sesuai dengan stance kebijakan Bank Indonesia (BI) yang akan melakukan intervensi untuk terus menstabilkan nilai tukar rupiah. 

Alih-alih menaikkan suku bunga, Radhika mengatakan bahwa BI memilih untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dengan melakukan intervensi. 

“Saya rasa efeknya juga akan terlihat pada cadangan devisa. Jadi pada akhir tahun, saya kira cadangan devisa akan mencapai level antara US$141 miliar hingga US$145 miliar, ini terlihat cukup memungkinkan,” katanya dalam acara media briefing, Jumat (7/7/2023).

Radhina mengatakan tetap kuatnya eksternal Indonesia tersebut didukung juga oleh potensi masuknya aliran modal asing ke investasi portofolio ke depan.

Pada saat yang sama, BI juga terus berupaya menarik dolar AS masuk ke dalam negeri melalui instrumen operasi moneter term deposit valas devisa hasil ekspor (DHE).

“Kita memang melihat pada tahun lalu FDI mencapai rekor tertinggi, surplus perdagangan mencatat rekor tertinggi, tetapi kita tidak melihat dolar masuk. Jadi itulah mengapa deposito berjangka khusus diperkenalkan, yang diharapkan akan mendatangkan dolar AS,” jelasnya.

Adapun, pada Juni 2023, BI mencatat posisi cadangan devisa turun menjadi US$137,5 miliar, dari US$139,3 miliar pada Mei 2023.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan bahwa penurunan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Meski tercatat turun, BI menilai posisi cadangan devisa pada Juni 2023 tetap mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Posisi cadangan devisa pada Juni 2023 setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Selain itu, cadangan devisa tersebut juga masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper