Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Skenario Soft Landing Mencuat, AS Berkelit dari Resesi Ekonomi?

Ekonom mengungkapkan skenario soft landing mencuat, mampukah AS berkelit dari resesi ekonomi?
Ilustrasi resesi ekonomi/Freepik
Ilustrasi resesi ekonomi/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur riset di Indeed Hiring Lab Nick Bunker memprediksi skenario soft-landing pada ekonomi AS lantaran pasar tenaga kerja tidak selalu sekuat ini sehingga resesi ekonomi mungkin saja terjadi. 

“Tapi data hari ini dan data dari beberapa bulan terakhir terus membuat skenario soft-landing semakin mungkin terjadi,” jelasnya dikutip dari Bloomberg, Jumat (7/7/2023). 

Kepala ekonom AS di High Frequency Economics juga mengatakan bahwa ia berharap jumlah tenaga kerja tetap positif untuk saat ini. Namun, ada kemungkinan terjadi perlambatan saat efek tertunda, dan akumulatif kebijakan moneter merambat lebih luas di seluruh ekonomi. 

Pasar tenaga kerja AS menunjukan tanda-tanda ketahanan baru pada Kamis (6/7/2023). Hal ini lantaran perekrutan swasta melonjak, PHK yang melambat dan pengajuan tunjangan pengangguran relatif rendah. 

Mengutip Bloomberg, Jumat (7/7) perusahaan AS menambahkan hampir setengah juta pekerjaan pada Juni 2023, berdasarkan data ADP Research Institute bekerja sama dengan Stanford Digital Economy Lab.

Dengan demikian, penambahan hampir setengah juta pekerjaan tersebut mencatatkan jumlah terbanyak dalam lebih dari setahun. 

Laporan terpisah dari Challenger, Gray & Christmas Inc., menunjukan PHK dari perusahaan AS menurun pada bulan Juni 2023, level terendah dalam delapan bulan. 

Data ADP yang seringkali berbeda dari laporan ketenagakerjaan pemerintah, masih konsisten dengan tren pasar tenaga kerja yang lebih luas dan hampir tidak mendingin. Hal ini terbukti dalam laporan terbaru dalam lowongan pekerjaan. Lowongan pekerjaan AS menurun pada Mei 2023, menunjukan permintaan dan pasokan tenaga kerja semakin seimbang. 

Tingkat karyawan resign dari pekerjaan juga naik dalam sembilan bulan. Data ini menunjukan pekerja masih percaya diri dengan kemampuannya untuk mendapatkan pekerjaan lain. 

Suku Bunga The Fed

Ekonom Bloomberg, Stuart Paul, mengatakan bahwa pasar tenaga kerja masih terlalu 'panas' untuk membuat The Fed bersikap nyaman. 

“Dengan sedikit peluang peningkatan pasokan tenaga kerja terampil, The Fed kemungkinan perlu mempertahankan sikap suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama hingga tahun depan untuk menekan permintaan tenaga kerja dan secara berkelanjutan mengendalikan inflasi." ungkapnya.

Sementara itu, menurut Departemen Tenaga Kerja, pengajuan tunjangan pengangguran mingguan naik 12 ribu, yakni menjadi 248 ribu. Walaupun lebih dari perkiraan, angka tersebut masih di bawah puncak Juni 2023, yang sebesar 265 ribu, tertinggi sejak 2021.

Data terpisah Kamis menunjukkan sektor jasa AS berkembang pada bulan Juni, meningkat diatas perkiraan. Indeks ketenagakerjaan layanan Institute for Supply Management menunjukkan pertumbuhan terkuat dalam empat bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper