Bisnis.com, JAKARTA - Bank asal India akan masuk ke daftar bank-bank terbesar di dunia untuk pertama kalinya dan menjadi pesaing bank raksasa asal Amerika Serikat, seperti JPMorgan, dan bank asal China, seperti ICBC.
Bank jumbo tersebut merupakan hasil gabungan dari merger HDFC Bank Ltd. dan Housing Development Finance Corp. Setelah proses merger selesai, bank hasil penggabungan bakal bersanding dengan bank-bank raksasa asal AS dan China.
Dilansir Bloomberg pada Jumat (30/6/2023), hasil merger bank India tersebut akan menduduki peringkat empat dari sisi kapitalisasi pasar dengan nilai sekitar US$172 miliar, di belakang JPMorgan Chase & Co., Industrial and Commercial Bank of China Ltd. (ICBC), dan Bank of America Corp.
Baca Juga : Amazon Susul Investasi Tesla di India |
---|
Nilai kapitalisasi pasar HDFC diproyeksikan melampaui HSBC Holding Plc dan Citigroup Inc. Jika dibandingkan dengan peers-nya di India, bank hasil merger akan jauh meninggalkan State Bank of India dan ICICI Bank, yang memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$62 miliar dan US$79 miliar.
HDFC diketahui memiliki target pertumbuhan sebesar 18 persen hingga 20 persen. Suresh menambahkan masih ada potensi pertumbuhan pendapatan yang baik di masa depan dan HDFC berencana menambah cabang dua kali lipat dalam waktu 4 tahun.
"Hanya sedikit bank, dengan skala dan ukuran besar, yang memiliki ambisi pertumbuhan dobel dalam jangka waktu 4 tahun," ujar Suresh Ganapathy, Kepala Riset Keuangan untuk India di Unit Brokerage Macquarie Grup.
Proses merger diperkirakan efektif pada 1 Juli 2023. Entitas baru hasil merger bakal memiliki sekitar 120 juta nasabah, lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk Jerman.
Penambahan jumlah kantor juga diperkirakan melebihi 8.300 unit dan karyawan sebanyak 177.000 orang. Kinerja HDFC Bank tercatat secara konsisten melampaui bank-bank saingannya di India dalam menarik dana pihak ketiga.
Merger ini juga diperkirakan membuka peluang lebih besar untuk meningkatkan simpanan dengan mengambil potensi nasabah dari Housing Development Finance Corp. Sekitar 70 persen dari nasabah institusi pembiayaan perumahan tersebut tidak memiliki akun perbankan.