Bisnis.com, JAKARTA - Kemendag menekankan pentingnya kolaborasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan penyedia platform digital. Salah satunya melalui platform aplikasi WhatsApp dari Meta.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan kolaborasi tersebut dinilai dapat meningkatkan usaha para pelaku UMKM melalui digitalisasi bisnis.
Menurutnya, keberhasilan Indonesia Emas pada 2045 untuk menjadi negara maju akan sangat bergantung dari perkembangan UMKM.
"Kalau pelaku UMKM tidak maju, Indonesia tidak mungkin maju," ujar Zulhas di WhatsApp Micro Small and Medium Enterprises (MSME) Summit 2023 dikutip dalam keterangan resmi, Kamis (29/6/2023).
Zulhas, yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, pun membeberkan empat pilar peningkatan daya saing UMKM, antara lain pelaku UMKM itu sendiri, lokapasar atau marketplace sebagai penyedia akses digital, ritel modern sebagai akses kemitraan, dan perbankan sebagai penyedia akses pembiayaan.
Dia menilai ritel modern berfungsi mendukung pemasaran produk UMKM menjadi lebih efisien. Selain itu, ihwal pemasaran secara digital, saat ini tidak bisa dihindari.
Baca Juga
"Ketika masuk ranah digital, produk akan diketahui lebih banyak konsumen dan pasarnya akan jadi besar sekali," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Zulhas mengunjungi booth konsultasi layanan WhatsApp bagi pelaku UMKM yang ingin memaksimalkan penggunaan WhatsApp dalam berbisnis.
Adapun WhatsApp menyediakan tiga layanan untuk pembuatan fitur bisnis di aplikasinya bagi UMKM yaitu WhatsApp Business QR Code sebagai optimasi bisnis; WhatsApp Business Optimization Information untuk pembuatan katalog dan kiat berinteraksi dengan pelanggan; serta Product Photobooth bagi para peserta yang ingin membuat foto produk berkualitas baik.
Selain mendorong digitalisasi UMKM, Zulhas juga mengatakan bahwa pemerintah berupaya untuk menghubungkan pasar ekspor baru kepada pelaku UMKM. Di antaranya seperti ke Bangladesh, India, Pakistan, negara-negara di Asia Selatan, Afrika hingga negara Timur Tengah.
"Kalau mau maju, kita harus meningkatkan kemampuan kita. Harus ada semangat berubah dan belajar. Upgrade kemampuan kita, pelajari cara membuat foto produk yang bagus, kemasan yang menarik, dan kemampuan berjualan daring," imbuh Zulhas.
Sebagai informasi, data Kemendag mencatat sebanyak 99 persen unit usaha di Indonesia merupakan UMKM. Adapun UMKM berkontribusi hingga 60,5 persen terhadap PDB dan menyerap tenaga kerja mencapai 96,9 persen dari penyerapan tenaga kerja nasional.
Pada tahun ini, Kemendag memproyeksikan nilai transaksi niaga elektronik nasional mencapai Rp572 triliun atau naik sekitar 20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Proyeksi tersebut bakal menempatkan Indonesia berada di atas negara-negara tetangga seperti Vietnam, Thailand dan Filipina.