Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PM China: Ekonomi Akan Meningkat Pada Kuartal II/2023, Capai Target 5 Persen

Perdana Menteri China memproyeksi pertumbuhan ekonomi yang meningkat pada kuartal II/2023 ketika para analis memangkas proyeksi PDB China pada 2023.
Perdana Menteri China Li Qiang menerima Presiden Honduras Xiomara Castro di Aula Besar Rakyat di Beijing pada 13 Juni 2023./Reuters
Perdana Menteri China Li Qiang menerima Presiden Honduras Xiomara Castro di Aula Besar Rakyat di Beijing pada 13 Juni 2023./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi China pada kuartal II/2023 akan lebih tinggi dari kuartal sebelumnya. Kemudian, ekonomi China akan mencapai target pertumbuhan ekonomi 5 persen. 

Mengutip Reuters, Selasa (27/6/2023), proyeksi tersebut diumumkan oleh Perdana Menteri China Li Qiang kepada para delegasi di Forum Ekonomi Dunia (WEF), Tianjin, Selasa.

Dalam menanggapi output pabrik melambat ketika permintaan eksternal dan domestik yang lemah, Li mengatakan China akan meluncurkan kebijakan yang lebih efektif untuk memperluas permintaan domestik dan membuka pasar. 

"Kami akan meluncurkan langkah-langkah yang lebih praktis dan efektif dalam memperluas potensi permintaan domestik, mengaktifkan vitalitas pasar, mendorong pembangunan yang terkoordinasi ... dan mempromosikan keterbukaan tingkat tinggi ke dunia luar," ungkap Li.

Li kemudian juga mengatakan bahwa China akan bertindak sebagai kekuatan pendorong yang kuat bagi ekonomi global.

Walaupun PM China mengatakan hal tersebut, analis kini menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi China untuk sisa tahun ini.

Contohnya, beberapa bank besar telah memangkas perkiraan pertumbuhan PDB 2023, setelah data output industri dan penjualan ritel pada Mei 2023 meleset dari perkiraan. 

Data tersebut kemudian juga mengindikasikan bahwa China perlu mengambil langkah lebih lanjut untuk menopang pemulihan pasca-Covid yang goyah. 

Li mengatakan bahwa tren globalisasi tetap utuh meskipun terdapat beberapa kemunduran. PM China tersebut kembali menegaskan bahwa China tetap terbuka untuk bisnis dan menyambut investor asing. 

Menurut Li, pertukaran dan komunikasi yang efektif sangat penting, dan negara-negara harus memperkuat dialog dan komunikasi untuk menghindari kesalahpahaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper