Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simpan Potensi Migas Jumbo, Pemerintah Siapkan Cekungan Seram Jadi WK Baru

Pemerintah mengidentifikasi adanya potensi minyak dan gas bumi (migas) yang sangat besar, salah satunya di Cekungan Seram, Maluku.
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah tengah mematangkan data cekungan Seram untuk mendukung penyiapan wilayah kerja (WK) salah satu lapangan terbuka atau open area yang diperkirakan mengandung minyak dan gas (migas) jumbo di sebelah timur Indonesia, Maluku.

Open area Seram saat ini sedang dilakukan studi bersama antara dua perusahaan dengan salah satu universitas di Indonesia,” kata Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf lewat pesan singkat, Senin (26/6/2023). 

Berdasarkan data awal milik Kementerian ESDM, cekungan Seram memiliki potensi minyak mencapai 7.596 juta barel oil (mmbo) dan 13,69 triliun kaki kubik (Tcf).  Adapun, studi bersama yang dilakukan itu berkaitan dengan kegiatan survei seismik 3D lepas pantai (deep water). 

Nanang menuturkan, studi bersama tersebut sudah berjalan sejak Januari 2023. Dia berharap studi dapat rampung pada Agustus 2023 untuk segera diperoleh keputusan penetapan cekungan Seram sebagai WK baru.

“Pekerjaan studi bersama ini pada umumnya diselesaikan 6 sampai 8 bulan, dan selanjutnya akan diputuskan oleh investor dan Kementrian ESDM apakah akan dilanjutkan di-bidding round atau tidak,” kata dia. 

Nanang berharap studi itu dapat mempercepat upaya pemerintah untuk menyiapkan WK pada salah satu cekungan yang belum tereksplorasi tersebut. Hanya saja, dia mengaku, belum dapat memberi informasi detail ihwal kelanjutan studi bersama tersebut dengan alasan kerahasiaan. 

Sebelumnya, keinginan eksplorasi open area di lepas pantai Maluku itu sudah lebih dahulu disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif awal tahun ini. Penyiapan WK open area itu pun menjadi krusial untuk dikerjakan untuk dapat ditawarkan kepada kontraktor. 

 “Kita akan eksplorasi di Seram, potensi 7,5 juta barel dan gas 13 Tcf,” kata Arifin. 

Sementara itu, pemerintah dinilai perlu memberi kepastian kontrak bagi hasil yang menarik bagi investor guna meningkatkan kegiatan eksplorasi di sekitar 70 cekungan migas yang belum tereksplorasi.

“Potensi sumber daya kalau merujuk angka-angka pemerintah besar sekali, beragam mulai dari 9 miliar barel setara minyak hingga 30 miliar barel setara minyak lebih, dan itu memang sebagian besar ada di cekungan wilayah timur yang belum tereksplorasi,” kata Pakar Ekonomi Energi dan Perminyakan Universitas Trisakti dan juga pendiri ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto saat dihubungi, Selasa (16/5/2023). 

Sementara itu, kata Pri, cadangan terbukti Indonesia baru sekitar 2,3 miliar barel setara minyak dan 36 triliun kaki kubik gas. Dengan demikian, potensi cadangan migas di dalam negeri masih relatif besar dan belum tereksplorasi lebih lanjut.  

Hanya saja, dia menerangkan, upaya untuk memanfaatkan potensi sumber daya itu relatif mahal. Menurut dia, industri hulu migas domestik membutuhkan investasi yang cukup besar untuk mengubah potensi sumber daya itu menjadi lapangan yang komersial untuk dikembangkan. 

“Itu semua memerlukan investasi yang tidak sedikit, dengan tingkat risiko dan ketidakpastian yang juga tinggi dan pada tahap itu, semua risiko masih ditanggung investor dengan tanpa ada pengembalian investasi,” kata Pri. 

Menurut dia, pemerintah mesti memberikan kelonggaran dan kepastian pengembalian investasi yang menarik bagi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) agar ingin mengembangkan sejumlah cekungan potensial tersebut.  

“Perlu terobosan untuk menerapkan kontrak baru yang fiscal term-nya bisa menarik investor. Misal, bagi hasil untuk investor 25 hingga 40 berbanding pemerintah 75 sampai 60, atau menerapkan kontrak baru seperti tax royalti, dengan tarif 5 sampai 15 persen saja,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper