Bisnis.com, JAKARTA - Konsorsium PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) dan PT Jasa Daya Chevron (Chevron Geothermal) menargetkan operasi komersial atau commercial operation date (COD) PLTP Way Ratai pada 2032.
Target itu disebutkan oleh konsorsium PGEO dan Chevron Gheotermal pada proposal program kerja dalam dokumen Penawaran Tahap Kedua Sampul 1 saat pelelangan wilayah kerja panas bumi Way Ratai, Lampung.
“Konsorsium Pertamina Geothermal Energy dan Jasa Daya Chevron menyampaikan COD pada 2032,” kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana kepada Bisnis, Kamis (22/6/2023).
Mengacu pada target itu, Dadan memastikan potensi listrik energi baru terbarukan (EBT) dari WKP Way Ratai belum tersalurkan untuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN pada proyeksi Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.
“Target COD dari PLTP Way Ratai saat ini belum tercantum dalam RUPTL Tahun 2021-2030,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan konsorsium PGEO dan Chevron Geothermal sebagai pemenang lelang WKP Way Ratai, Lampung.
Baca Juga
Ketetapan itu tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 118.K/EK.01/MEM.W/2023 tanggal 12 Juni 2023 Tentang Pemenang Pelelangan Wilayah Kerja Panas Bumi di Daerah Way Ratai.
Dalam pelelangan itu, konsorsium emiten berkode saham PGEO dan Chevron Gheotermal menyiapkan besaran komitmen eksplorasi mencapai US$28,85 juta atau setara dengan Rp431,01 miliar jika mengacu dengan asumsi kurs Rp15.134 per dolar AS.
Besaran komitmen konsorsium yang dipimpin perusahaan panas bumi Pertamina itu lebih tinggi dari yang ditawarkan kompetitor lelang, PT Ormat Geothermal Indonesia.
Adapun, perusahaan spesialis panas bumi Amerika Serikat itu menyanggupi komitmen eksplorasi di angka US$25,1 juta atau setara dengan Rp374,99 miliar.
WKP dengan potensi cadangan 105 megawatt (MW) ini pernah dilelang pada 2015 lalu dan dimenangkan oleh Konsorsium PT Optima Nusantara Energi dan Enel Green Power S.p.A pada 2016 dengan harga penawaran tenaga listrik US$13 sen per kWh.
WKP yang direncanakan untuk dikembangkan dengan kapasitas 55 mw itu sebelumnya ditargetkan dapat beroperasi pada 2022. Namun, konsorsium bernama PT Enel Green Power Optima Way Ratai itu memilih hengkang dan mengembalikan izin panas bumi WKP Way Ratai pada tahun lalu.