Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa posisi cadangan devisa pada akhir Mei 2023 berada di atas standar kecukupan internasional.
BI membukukan posisi cadangan devisa sebesar US$139,3 miliar atau setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luang negeri pemerintah.
“Jumlah cadangan devisa jauh berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” katanya dalam konferensi pers, Kamis (22/6/2023).
Sebagaimana Bisnis beritakan sebelumnya, BI menilai bahwa cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Meski jauh di atas standar internasional, posisi cadangan devisa tersebut tercatat lebih rendah dari capaian April 2023 yang berada di posisi US$144,2 miliar.
Sebelumnya, cadangan devisa Indonesia berhasil meningkat pada akhir Februari 2023 mencapai US$140,3 miliar, dibandingkan dengan posisi pada akhir Januari 2023 sebesar US$139,4 miliar.
Baca Juga
Kemudian pada Maret 2023 tercatat mencapai puncaknya di angak US$145,2 miliar, sebelum akhirnya turun pada April-Mei 2023.
BI mencatat penurunan yang terjadi dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri perbankan dan meningkatnya kebutuhan valas di perbankan.