Bisnis.com, JAKARTA – Denmark, Irlandia, dan Swiss menjadi tiga negara dengan tingkat daya saing global tertinggi di dunia tahun ini.
Ketiga negara tersebut berada di posisi teratas di antara 64 negara dalam Peringkat Daya Saing Dunia Institute for Management Development (IMD) 2023 yang diterbitkan oleh World Competitiveness Center (WCC) hari ini, Selasa (20/6/2023).
Denmark mempertahankan tempatnya di posisi puncak dari tahun lalu, sedangkan Irlandia melonjak dari peringkat ke-11 ke posisi posisi kedua. Adapun Swiss bertahan di posisi ketiga, setelah turun dari peringkat kedua pada tahun 2022 dan peringkat pertama pada tahun 2021.
Ketiganya merupakan negara ekonomi kecil yang memanfaatkan akses mereka ke pasar dan mitra dagang dengan baik, termasuk Singapura yang berada di posisi keempat. Adapun Indonesia menempati urutan ke-34, naik dari posisi 44 pada tahun 2022.
Peringkat tahun 2023 juga menyoroti bagaimana ekonomi yang terlambat membuka diri setelah pandemi Covid -19 mulai mencatatkan peningkatan daya saing, seperti Thailand, Indonesia, dan Malaysia. Negara-negara yang lebih awal membuka diri kini menunjukkan penurunan seperti Swedia dan Finlandia.
Direktur WCC Arturo Bris mengatakan kemampuan sebuah negara untuk menghasilkan kemakmuran bagi rakyatnya adalah penentu utama kesuksesan.
Baca Juga
“Hal ini belum dilakukan oleh Tiongkok dan bahkan belum sepenuhnya dilakukan oleh Amerika Serikat," ungkap Bris dikutip dari situs resmi IMD, Selasa (20/6/2023).
Bris melanjutkan, semakin banyak negara juga mengejar kepentingan mereka sendiri dalam hal daya saing.
“Kita melihat pemenang dan pecundang dalam konteks di mana berbagai krisis saling tumpang tindih dan dunia semakin terbagi antara ekonomi proteksionis dan ekonomi perdagangan terbuka,” ungkapnya.
Posisi teratas Denmark didasarkan pada pencapaiannya yang terus keempat faktor daya saing yang diukur, yaitu kinerja ekonomi, efisiensi pemerintahan, efisiensi bisnis, dan infrastruktur.
Denmark berada di urutan pertama dalam hal efisiensi bisnis dan kedua dalam infrastruktur, dan menunjukkan hasil yang sedikit lebih baik dalam efisiensi pemerintah, naik ke posisi kelima dari posisi keenam.
Kenaikan tajam Irlandia sebagian besar merupakan hasil dari kinerja yang luar biasa dalam faktor kinerja ekonomi, yang naik dari peringkat ketujuh ke peringkat pertama.
Swiss mempertahankan posisi ketiga berkat kinerja yang kuat di semua faktor daya saing yang diukur. Negara ini tetap berada di urutan pertama untuk efisiensi pemerintah dan infrastruktur, berada di urutan ketujuh dalam efisiensi bisnis (turun dari urutan keempat), dan meningkat dalam kinerja ekonomi (naik ke urutan ke-18 dari urutan ke-30).
Kepala Ekonom WCC Christos Cabolis menjelaskan menghadapi lingkungan yang tidak dapat diprediksi saat ini membutuhkan ketangkasan dan kemampuan beradaptasi. Negara-negara seperti Irlandia, Islandia, dan Bahrain mampu membangun ekonomi yang tangguh.
“Pemerintah mereka juga mampu menyesuaikan kebijakan berdasarkan kondisi ekonomi saat ini secara tepat waktu. Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, dan Singapura juga merupakan contoh utama dalam hal ini,” ujarnya.