Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah investor mengambil sikap defensif dengan menempatkan portofolio di berkualitas tinggi nilai jelang keputusan bank sentral Amerika Serikat, The Fed, akan suku bunga acuan dan kebijakan moneter meredam inflasi.
Mengutip Reuters, Selasa (13/6/2023) para investor berharap rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed menjaga suku bunga acuan dalam kisaran 5-5,25 persen.
Namun, pasar kontrak berjangka Federal Fund telah beraksi dengan memperhitungkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada Juli dan sekitar 100 basis poin pelonggaran dalam 12 bulan ke depan.
Anggota Dewan Gubernur The Fed, Christopher Waller dan Philip Jefferson pada bulan lalu telah menyampaikan bocoran rencana pembahasan dalam pertemuan 13-14 Juni ini.
Waller menyampaikan bahwa ia khawatir dalam laju inflasi AS. Meskipun akhirnya pertemuan minggu ini tidak ada kenaikan suku bunga, namun ‘kampanye’ kenaikan mungkin belum akan berakhir.
Jefferson juga mengatakan bahwa mempertahankan suku bunga tetap dapat memberikan lebih banyak data. "Melewatkan kenaikan suku bunga pada pertemuan mendatang akan memungkinkan Komite untuk melihat lebih banyak data sebelum membuat keputusan tentang sejauh mana pengetatan kebijakan tambahan [dalam jangka lebih panjang]." jelasnya.
Baca Juga
Bagi investor obligasi dan deposito, ketidakpastian langkah The Fed selanjutnya membuat mereka menjadi berhati-hati dalam melakukan taruhan besar yang berisiko.
Oleh karena itu, para investor lebih memilih untuk berpegang pada aset berkualitas tinggi, seperti surat utang AS atau Treasury dan obligasi investasi berperingkat tinggi.