Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral China memutuskan memangkas suku bunga kebijakan jangka pendek sebagai upaya untuk membantu memulihkan perekonomian. Pemangkasan ini dilakukan menjelang keputusan suku bunga AS oleh The Fed,
Mengutip Bloomberg, Senin (12/6/2023) bank sentral China menurunkan suku bunga berjangka tujuh hari sebesar 10 basis poin, menjadi 1,9 persen. Pemangkasan tersebut menjadi pemangkasan pertama kali sejak Agustus 2022.
Michelle Lam , Ekonom Greater China di Societe Generale SA. mengatakan keputusan penurunan bunga acuan ini berarti pembuat kebijakan akhirnya mengakui pelemahan ekonomi.
"Harus ada pemangkasan suku bunga dan rasio cadangan wajib [di perbankan China] lebih lanjut pada paruh kedua tahun 2023," jelasnya.
Pemangkasan suku bunga ini dilakukan menjelang keputusan kebijakan The Fed atas suku bunga di Amerika Serikat yang akan mempengaruhi pergerakan dolar di seluruh dunia pada besok malam (14/62023).
Berdasarkan dari survei Bloomberg, tujuh dari 16 ekonom memperkirakan The Fed akan berbalik arah dengan melakukan pemangkasan suku bunga.
Baca Juga
Xing Zhaopeng, Ahli strategi Australia & New Zealand Banking Group Ltd mengatakan keputusan The Fed dan data kredit nanti ekan mempengaruhi kelanjutaan kebijakan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral China.
Menurutnya, data kredit Mei yang akan dirilis baik hari ini atau besok, bisa sangat buruk. "PBOC mungkin khawatir tentang potensi goncangan di pasar, jadi mereka menggunakan kesempatan ini untuk mencoba meredakan kekhawatiran sebelumnya [dengan memangkas bunga acuan]." jelasnya.