Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi AS Mei 2023 Diprediksi Melandai, The Fed Tunda Kenaikan Suku Bunga?

Ekonom memproyeksi bahwa inflasi AS pada Mei 2023 melambat, sehingga memperkuat argumen bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga.
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Minggu (19/12/2021). Bloomberg/Samuel Corum
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Minggu (19/12/2021). Bloomberg/Samuel Corum

Bisnis.comJAKARTA - Data inflasi Amerika Serikat (AS) per Mei 2023 yang diprediksi akan melandai dapat menjadi dukungan kuat bagi Federal Reserve (The Fed) untuk menunda kenaikan suku bunga acuan pada bulan ini. 

Mengutip pemberitaan Bloomberg, Senin (13/6/2023) menurunya harga energi pada Mei 2023 dapat menyeimbangkan kenaikan pada kategori lain. Hal ini membuat indeks utama keseluruhan hampir tidak berubah. 

Argumen tersebut dilontarkan oleh kepala ekonom AS Bloomberg, Anna Wong. Menurut laporannya, tanpa memasukan makanan dan energi maka harga mungkin naik sebesar 0,3 persen, inflasi AS melambat dari bulan April yang sebesar 0,4 persen. 

Peningkatan bulanan seperti itu akan mengakibatkan perlambatan dalam tingkat inflasi tahunan, pada indeks utama dan inti. Hal ini harusnya cukup untuk mencegah Federal Open Market Committee (FOMC) atau bank sentral AS menaikkan suku bunga. 

"Penurunan yang cepat dalam pembacaan inflasi tahunan dapat memberikan bahan pertimbangan bagi pejabat FOMC yang condong ke arah dovish atau para analis yang ingin The Fed mengakhiri siklus kenaikan suku bunga acuan," jelas Wong. 

Kecuali ada kejutan yang sangat positif pada inflasi AS Mei 2023, FOMC kemungkinan akan menahan suku bunga pada pertemuan Juni. 

Menurut analis Bloomberg, indeks harga konsumen atau IHK utama AS Mei 2023 melambat menjadi 4 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan sebelumnya yang sebesar 4,9 persen.

Penurunan tersebut disebabkan oleh perubahan harga minyak yang tinggi tahun lalu akibat invasi Rusia ke Ukraina yang tidak lagi mempengaruhi perhitungan. Kemudian, untuk inflasi inti, analis juga memperkirakan melambat menjadi 5,2 persen dari sebelumnya yang sebesar 5,5 persen.

Proyeksi analis Bloomberg sendiri sedikit di bawah perkiraan konsensus dalam survei terhadap analis eksternal, yang memperkirakan IHK utama naik 0,1 persen dan IHK inti naik 0,4 persen. 

Ekonom Glodman Sachs Group dalam catatannya memperkirakan inflasi IHK inti bulanan akan menurun dalam beberapa bulan mendatang karena harga mobil bekas yang kembali menurun dan inflasi sewa melambat. 

"Kami memperkirakan inflasi inti bulanan AS akan turun menjadi sekitar 0,25-0,30 persen pada paruh kedua tahun 2023," ucap ekonom Goldman Sachs, Spencer Hill dan Manuel Abecasis.

Glodman Sachs Group juga memproyeksikan inflasi IHK inti tahunan sebesar 4,2 persen pada Desember 2023 dan 2,8 persen pada Desember 2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper