Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petrokimia Gresik Pamerkan Pupuk Berteknologi Nano, Bakal Manfaatkan Drone Sampai IoT

Harapannya, pupuk ini juga akan melengkapi jajaran produk pupuk berkualitas Petrokimia Gresik yang diminati petani.
Seorang petani sedang menabur pupuk./Getty  Image
Seorang petani sedang menabur pupuk./Getty Image
Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pelat merah anggota holding BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Petrokimia Gresik memperkenalkan inovasi pertanian pintar alias smart precision farming pada pameran dan gelar teknologi Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan XVI.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan bahwa pihaknya dalam program smart precision farming akan memamerkan pupuk berteknologi nano yang merupakan pupuk nano nitrogen pertama di Indonesia.
Harapannya, pupuk ini juga akan melengkapi jajaran produk pupuk berkualitas Petrokimia Gresik yang diminati petani, sekaligus mendukung program ketahanan pangan pemerintah melalui pemanfaaatan teknologi modern dan internet of things (IoT), sehingga menghasilkan budidaya yang efektif, efisien, dan presisi dalam pemupukan.
"Dengan program ini, dapat mendorong peningkatan produktivitas pertanian yang pada akhirnya dapat berdampak positif pada kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional," jelas Dwi secara tertulis, dikutip dari keterangan resmi perseroan, Senin (12/6/2022).
Pada pameran yang dibuka oleh Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo itu, Dwi mengungkap bahwa pihaknya akan menyiapkan operator bersertifikat dan teknologi drone untuk mengawal pilot project program pertanian pintar dengan pupuk berteknologi nano tersebut.
"Sehingga program ini bisa diduplikasi petani lain di berbagai daerah di Indonesia dalam rangka memajukan pertanian di Tanah Air," tambahnya.
Petrokimia Gresik akan melengkapi petugas lapang, Mobil Uji Tanah dan agroman, dengan 2 jenis perangkat drone, yaitu drone untuk mengukur indeks vegetasi serta drone untuk pengaplikasian pupuk.
Setelah itu, petani akan mendapatkan rekomendasi pemupukan berdasarkan pemrosesan data kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman yang diperoleh dari Mobil Uji Tanah dan drone. Sehingga pemupukannya presisi sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pengukuran indeks vegetasi tanaman yang nantinya akan diterjemahkan menjadi rekomendasi pemupukan menggunakan metode Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), sedangkan pengaplikasian pupuk dengan drone dapat menggunakan pupuk nano maupun granul.
Sebelumnya, progres dari program Smart Precision Farming ini telah ditinjau langsung oleh Menteri Pertanian, Bapak Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu di Gresik. Salah satu fungsi utama pemanfaatan teknologi drone, yakni menghemat biaya produksi bagi petani.
Pasalnya, Dwi menjelaskan bahwa salah satu item cost yang mahal dalam budidaya pertanian adalah tenaga kerja. Sedangkan drone, cukup dioperasikan oleh satu orang, bisa menjangkau hingga 20 hektare lahan setiap harinya.
"Sebagai perusahaan Solusi Agroindustri, tumpuan bisnis Petrokimia Gresik ke depan tidak hanya mengandalkan penjualan produk tangible, tapi dikolaborasikan dengan service untuk memberikan nilai lebih pada perusahaan. Menjadi game changer industri pupuk nasional untuk pertanian yang lebih baik," tutupnya.
Adapun, drone dalam program pertanian pintar ini telah dilengkapi dengan alat pendeteksi kondisi tanaman, jika ada tanaman yang kekurangan pupuk maka akan melakukan penambahan dosis pupuk sesuai kebutuhan. Sebaliknya, jika tanaman sudah subur maka dosis pupuknya juga akan dikurangi, sehingga pemupukannya lebih presisi.
Petrokimia Gresik saat ini memiliki dua drone, dan akan ada penambahan sampai 100 unit drone. Harapannya, ke depan di setiap area akan ada skuadron drone yang kerjanya melengkapi Mobil Uji Tanah Petrokimia Gresik dan keliling ke seluruh Indonesia.
Terlebih, drone ini juga bisa meng-capture geospasial sehingga bisa melihat kondisi tanaman yang dibudidaya, apakah tumbuh subur atau sebaliknya. Hasil capture ini juga dapat dikoneksikan dengan satelit, sehingga scale up-nya bisa dimanfaatkan untuk pertanian Indonesia, di mana hasil capture ini dapat memberikan data luas tanam yang ada di negara ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper